SPEAK NOW chapter 2
TAYLOR ALISON SWIFT'S POV
Tiba-tiba Demi menepuk pundakku lalu secepat kilat berdiri didepanku. Ia membawa sebotol Teh Sosro Less Sugar kesukaanku lalu memberikannya padaku.
"Thanks." Desahku pelan lalu merangkulnya, mengajaknya berjalan menuju tempat duduk kami tadi. Demi mengikuti langkahku sambil mengunyah Baso Sosis yang terkenal di Pelha.
"Tadi kau tidak ke kantin?" Tanya Demi sambil duduk, aku duduk menghadapnya.
"Tidak." Kataku lalu membuka tutup botolnya.
"Sama sekali?" Tanya Demi penasaran. Aku mengangguk sambil meminum Teh-ku. Demi menggeleng.
"Ada cowok ganteng?" Tanya Demi sambil terkekeh.
"A..." Tiba-tiba mulutku tertutup sendiri, Demi sebaiknya tidak tahu tentang cowok dengan senyuman manis itu. Aku menggeleng.
"Serius, Alison!" Serunya kaget. Aku mengangguk. Demi berajak bangun.
"Mau kemana kau?" Tanyaku lalu menenggak Teh-ku lagi.
"Kesana, main sama Joe dan temannya." Katanya sambil menunjuk ke arah pintu masuk Aula. Aku kaget melihat cowok yang ditunjuk oleh Demi, Demi menunjuk cowok itu!
"Jadi cowok itu namanya Joe?" Tanyaku sambil menunjuk cowok itu.
"Bukan, bukan yang pakai jam tangan dikanan. Itu yang pake jam tangan dikiri." Katanya sambil menunjuk cowok yang berdiri disamping cowok bersenyum manis itu.
"Oh." Kataku sambil menghela nafas.
"Aku mengenalnya tadi saat membeli ini-", Demi menunjukkan Baso Sosis yang tinggal sedikit itu, "Anaknya asyik, dari SD Budi Utama 4." Kata Demi sambil berjalan menjauhiku.
"Dia tidak ganteng, Dem." Kataku menggoda Demi.
"Hahahahaha, sampai nanti, Taylor." Katanya sambil berlari menuju Joe.
Aku melihat Demi tertawa dengan Joe dan... Cowok dengan senyuman manis itu! Cowok itu memakai jam ditangan kanan sepertiku, aku seperti pernah melihatnya di lomba Bahasa Indonesia beberapa bulan yang lalu. Aku ingin bertanya pada Demi siapa namanya tapi.... Aku tidak mau Demi tau aku naksir sama cowok itu.
Entah kenapa aku punya feeling yang kurang enak jika cowok itu tau aku naksir padanya. Huft.
Aku terus terusan memerhatikan cowok itu ketika tiba-tiba seorang cowok menumpahkan Pop Ice Durian-nya didepanku, rokku basah seketika.
"Oh shit man, damn!" Seruku refleks sambil menjauhi tumpahan Pop Ice itu. Cowok itu membereskan Pop Ice-nya lalu mengeluarkan tissu dari sakunya. Ia membantuku mengelap tumpahan Pop Ice yang sudah mengotori rokku.
"Oh Tuhan, maafkan aku. Sumpah aku tidak berniat mengotori rokmu...." Katanya merasa iba.
"Lain kali hati-hati ya!" Seruku sambil berdiri dan berniat menghampiri Demi. Tiba-tiba cowok itu menarik tanganku, dan seketika aku menatap matanya dan menyadari bahwa Ia adalah Edward Cullen.
"Aku tidak berniat, sungguh itu tidak sengaja, maafkan aku." Katanya memelas. Aku terdiam sambil melihat rokku yang kotor dan basah.
"Aku Edward Cullen! Kau bisa minta ganti rugi apapun padaku! Siapa namamu?" Tanyanya panik.
"Lupakan saja." Kataku sambil berbalik. Ia berjalan lalu berdiri menghadapku.
"Kau Taylor kan?" Tanyanya saat membaca namaku di tanda pengenal yang dikalungkan.
"Sudah tahu kan? Kenapa harus tanya lagi?" Tanyaku sinis, benar benar kesal karena apa yang Ia lakukan.
"Maafkan aku! Sungguh aku minta maaf! Apa yang bisa aku lakukan untukmu? Apapun akan kulakukan!" Tanyanya. Aku berfikir sejenak lalu menatap Edward.
"Edward, kau bilang kau akan melakukan apapun supaya aku memaafkanku kan?" Tanyaku pelan.
"Iya! Aku tidak ingin bermusuhan dengan orang lain, apalagi dihari hari pertama masuk SMP." Katanya panik. Aku tersenyum, melirik ke arah Demi di pintu masuk Aula, lalu menatap Edward.
"Apa kau bisa ke cewek yang ada di pintu masuk Aula dan mengajaknya kenalan?" Tanyaku sambil tersenyum penuh kemenangan.
SD Budi Utama 4.................................................
BalasHapusyeaaay Budi Utama 4 Jakarta ;)
BalasHapus