SPEAK NOW chapter 4
Aku semakin deg-degan ketika mata cowok bersenyum manis itu bertemu dengan mataku, ia berdiri tepat disampingku. Tubuhnya tinggi tegap, ditangan kanannya terpasang jam Levis hitam. Ia memakai jam yang sama seperti milik adikku, Austin. Aku terus terbayang bayang oleh senyumannya, ketika tiba-tiba Edward menatapku.
"Okey, Demi... Kenapa kau tidak mengenalkan Taylor pada pria disebelahnya?" Tanya Edward sambil melirikku kemudian ke cowok disampingku. Oh ya Tuhan, cepat! Aku ingin tahu namanya!
"Oh ya ampun, aku lupa!" Seru Demi sambil berjalan ke arahku. Ia berdiri ditengah tengah kami -aku dan cowok itu, lalu ia tersenyum jail.
"Taylor Alison Swift, ini Taylor Daniel Lautner. Dan Taylor Daniel Lautner, ini Taylor Alison Swift. Oh Tuhan, ini sangat membingungkan!" Seru Demi sambil tak percaya. Ya Tuhan, benarkah namanya juga Taylor?
"Kita akan sedikit bingung ketika ada yang memanggil nama mereka 'Taylor' dikelas nanti." Kata Nick sambil tertawa, suara seraknya membuatku sedikit merinding. Okey wait, Nick bilang dikelas nanti? Taylor akan satu kelas denganku?! YA TUHAN AKU TIDAK PERCAYA INI! Tapi... Kenapa aku tidak melihatnya dibarisan tadi?
Aku dan Taylor terdiam, sama-sama terpaku. Tak berkomentar, tak berkenalan. Aku ingin sekali mengajaknya kenalan duluan, tapi aku malu.... Demi pasti akan menertawakanku nanti, ia pasti sudah ngeh kalo aku suka pada Taylor.
"Hai, aku Taylor Lautner. Senang berkenalan denganmu, manis." Kata Taylor sambil tersenyum. Oh yeah, dia bilang aku manis?!
"Oh hai, aku Taylor Swift. Ya, aku juga begitu. Namamu bagus." Kataku menjawab dengan terbata bata, bergetar, gugup. Ini benar benar memalukan!
"Hahahaha nama kita sama! Kurasa kita bisa menjadi teman baik, iya kan nona?" Tanyanya sambil menyodorkan tangannya.
"Tentu." Kataku sambil menjabat tangannya. Seketika kurasa pertama kalinya, dunia berhenti berputar. Taylor begitu hangat, memikat. Senyumannya begitu manis, tersirat rahasia dimatanya. Jujur, dia tidak terlalu ganteng dibanding Edward atau Nick. Tapi bagiku, walau di dunia ini tidak ada yang sempurna, dia hampir sempurna.
Tiba-tiba Edward berdehem, dan seketika itu juga aku ingin menghajarnya karena dia membuat Taylor melepaskan tangannya dariku. Aku mendesah lalu menyeka rambut ikalku.
"Dua Taylor. Huh, kita harus punya nama panggilan baru buat mereka.." Kata Joe dengan mimik muka bingung.
"Aku setuju! Sangat setuju, aku akan bingung kalau kalau ada yang bertanya 'dimana Taylor' dan aku memberitahu keberadaan Taylor Lautner padahal yang dicari Taylor Swift.." Kata Demi sambil tertawa lalu menyikutku, aku hanya tersenyum.
"Kalian harus punya nama panggilan baru sebelum kita mulai masuk kelas." Kata Edward pelan.
"Tepatnya sebelum banyak yang bingung!" Seru Taylor sambil tertawa. Aku melihat tawanya dari ujung mataku. Taylor, ganteng sekali dirimu!
"Okey, bagaimana kalau kita panggil mereka dengan nama tengah?" Tanya Nick sambil membolak balik bukunya.
"Ide bagus! Alison dan Daniel." Kata Joe sambil menunjukku dan Taylor. Demi mengangguk setuju.
"Yak, kita putuskan, nona Alison dan tuan Daniel!" Seru Demi sambil tertawa lalu tiba tiba terdiam, "Tapi, Alison... Rasanya terlalu janggal memanggil nona Swift ini dengan nama itu." Kata Demi akhirnya.
"Taylor Swift, bagaimana kalau kita memanggilmu Alice? Seperti nama panggilanku padamu!" Seru Edward sambil terseyum semangat, aku mengangguk lalu tiba-tiba teringat isi obrolanku dengan Edward sewaktu di Facebook.
"Alice? Wah wah wah kau ternyata sudah dekat sekali dengan Taylor ya, bung!" Seru Taylor sambil tertawa. Aku hanya tersenyum menanggapinya.
"Ya, lumayanlah. Kami sering curhat dulu." Kataku pelan.
"Dan karena di novel Twilight Saga, cowok yang bernama Edward Cullen mempunyai adik bernama Alice dan aku sudah menganggap Taylor sebagai saudariku, jadi aku memanggilnya Alice.." Jelas Edward.
"Eum.. Benarkah kau bermarga Cullen? Aku tidak percaya benar benar ada nama Cullen dizaman ini!" Kata Demi penasaran. Edward hanya tersenyum lalu mengangguk.
"Alison menjadi Alice? Okey, not bad." Kata Nick sambil menjentikkan jarinya.
"Sip, aku setuju!" Seru Joe sambil tertawa.
"Okey final. Mulai sekarang, kau panggil aku Daniel...." Kata Taylor sambil mengulurkan tangannya, aku meraihnya lalu tertawa. Kami berjabat tangan lalu Edward mengejekku dengan tatapan matanya.
"Dan kau panggil aku Alice. Deal?" Kataku sambil tersenyum jail.
"Deal, Alice dan Daniel." Katanya sambil tertawa.
Mulai hari ini, tidak ada lagi yang memanggil kami Taylor Swift dan Taylor Lautner. Yang ada hanyalah Alice dan Daniel. Dan aku merasa....
Aku tidak ingin melepaskan tanganku dari genggamannya.
meningalkan jejak disini..
BalasHapusaku bingung sama nama2 tokohnya..
#garag2 belum nonton serial twlight
hihihi jangan bingung1 keep read ya kak ;)
BalasHapus