SPEAK NOW chapter 20

Hey, 6 chapters before final! Mungkin dari chap 15 ke atas bakal panjang per-chap-nya. Maaf ya :( Well, di chap 20 ini mau minta maaf sama Taylor Swift, lirik I'd Lie gue rubah sedikit dengan info tentang si Danielnya wehehehe. K, let's read guys!
Oh ya! Have Heello account? Listen me ya : rizkirahmadania ;)
_________________________________________________________________________________


TAYLOR ALISON SWIFT’S POV

Thursday, May 26th 2011

            “Alice, kau datang!” Seru Daniel sambil memelukku.
            Happy 13’s day, My-Daniel!” Seruku sambil memberikan scrapbook yang aku buat beberapa hari yang lalu khusus untuk kado ulang tahun Daniel. Hey, aku memanggilnya My-Daniel? Berani sekali kau, Tay! Ah sudahlah, hari ini dia juga akan tau bahwa aku menyukainya. Daniel memandang scrapbook itu lalu berdecak kagum.

            Your welcome.” Kataku pelan, seakan akan bisa mendengar bahwa Daniel berterima kasih padaku. Lantai 3 Café Hampavala semakin penuh sekarang, makin banyak tamu undangan Daniel yang datang. Kudengar seseorang meneriakan nama Taylor Lautner dari pintu masuk, suara perempuan. Daniel menoleh lalu menatapku.

            “Enggakpapa aku tinggal?” Tanya Daniel sambil memegang scrapbook itu di tangan kanannya. Aku mengangguk lalu ia mengusap kepalaku.
            I’ll talk with you later.” Katanya sambil berlari menghilang di antara tamu tamu. Cody tiba-tiba meraih tanganku lalu membimbingku menuju Edward, Demi, Selena, Nick, Miley dan Joe yang berdiri di pinggir kanan panggung.

            “Hey, datang dengan calon pacar?” Sindir Nick padaku. Aku mendesah.
            “Ya, seperti yang kau lihat. Alice dan calon pacarnya…..” Kata Ashley dengan senyuman licik. Selena merangkulku lalu tertawa.
            “Okey, stop. Cody, maukah kau menyanyi satu lagu?” Tanya Selena pelan.
            “Tentu saja, kenapa tidak? Apakah Nick dan Joe juga menyanyi?” Tanya Cody sambil tertawa. Ia melepas genggamannya lalu berdiri di samping Nick dan Joe.
            “Pasti, Daniel tidak akan membiarkan kami pulang dengan selamat jika tidak menyanyi.” Jawab Joe sambil tertawa. Miley melihat Joe dan Nick heran.
            “Tanpa Kevin?” Tanya Miley heran. Mereka berdua menggeleng pelan.
            “Dia akan datang sebentar lagi.” Kata Nick pelan.
            “Miley, kau akan bernyanyi kan?’ Tanyaku sambil sesekali melirik ke arah Daniel yang sibuk dengan tamu tamu yang lain. Selena kok dari tadi belum bertanya apakah aku akan menyanyi atau tidak. Aku menatap Miley lalu melirik ke arah Daniel lagi.
            “Iya. Selena dan Demi juga.” Sahut Miley. Selena lalu berjalan menuju MC lalu kembali dengan kertas kecil dengan tabel. Sepertinya itu susunan acaranya.
            “Aaaaaaaaaaah! Aku tidak mau bernyanyi! Ini tidak adil! Ketika aku ulang tahun, Miley tidak mau menyanyi…” Seru Demi.
            Hasn’t someone ever tell you? Life is unfair.” Kataku sambil tertawa.
            “Jonas Brothers, lalu aku, Demi, Miley, Cody, baru Alice dan masuk ke acara utamanya, potong kue!” Seru Selena sambil tertawa. Aku menatap mereka semua heran.
            “Kami semua tau kamu sudah menyiapkan lagu untuk Daniel dan ingin menyanyikannya di ulang tahunnya. Kami semua tau kamu menyukainya. Termasuk Selena!” Kata Edward pelan. Aku mendesah tak percaya.
            “Dan aku sengaja mengatur semuanya supaya kau menyanyi sebelum acara potong kuenya! Semoga Daniel membalas perasaanmu, ya!” Seru Selena sambil tertawa. Aku hanya tersenyum kecil lalu Nick merangkulku.
            “Semuanya mendukungmu kok..” Kata Nick pelan. “Termasuk calon pacarmu ini hahaha.” Sahut Cody sambil tertawa. Bukannya aku tertawa malah aku menunduk sedih. Aku pasti sangat senang sekali jika Daniel ternyata membalas perasaanku. Tapi nanti bagaimana dengan Cody?

            Nick, Joe dan Kevin naik ke atas panggung dan mulai bernyanyi. Mereka menyanyikan salah satu lagu favoritku yang sering Joe nyanyikan di kelas, Please Be Mine. Lalu Selena naik dengan lagu Love You Like A Love Song, di sambung Demi dengan Skyscaper lalu Miley dengan Stay.

            Cody! It’s your time!” Seru Selena sambil berlari ke arahku dan Cody.
            “Kau mau menyanyikan lagu apa?” Tanyaku basa basi.
            “Lagu kesukaanmu. On My Mind.” Katanya sambil meraih gitar cokelat muda yang ada di tangan Selena. “Thanks, Selena.” Kata Cody sambil berlari ke pinggir panggung. Selena berjalan lalu berdiri di depanku.
            “Alice… Kamis minggu lalu kau kemana?” Tanya Selena pelan.
            “Minggu lalu? Oh aku di sekolah, bersama Cody. Memangnya kenapa?” Tanyaku. Selena mendesah lalu menatapku dalam dalam.
            “Kau menerima SMS dari Daniel tidak waktu Hari Senin minggu lalu?” Tanyanya lagi. Sekarang aku yang mendesah.
            “Eum.. Iya. Tapi waktu itu aku sedang marah padanya jadi aku hapus SMSnya.” Jawabku dengan nada tergesa gesa. “Memangnya ada apa, Sel?” Tanyaku lagi.
            “Tidak. Kudengar Daniel mengajakmu bertemu di Taman Café Hampavala, katanya ada yang ingin Ia sampaikan padamu. Entah apa itu.” Jelas Selena. Oh, jadi yang Daniel maksud waktu itu adalah pergi ke Café Hampavala pada Hari Kamis, bukan ulang tahunnya…
            “Ia ingin menyampaikan sesuatu? Jangan jangan….” Jangan jangan Daniel tau aku menyukainya dan ia juga menyukaiku?! Taylor please hentikan khayalanmu!
            “Mungkin saja! Dia juga katanya akan memberi kejutan saat potong kue. Mungkin dia akan bilang kalau dia suka padamu. Eh Al, ayo naik.” Kata Selena sambil tertawa. Aku meraih gitarku lalu berlari ke arah panggung. Cody sempat tersenyum saat kami berpapasan.

            “Lagu ini… Aku tulis dan kupersembahkan khusus untuk tablemate-ku, Taylor Daniel Lautner. Happy 13’s day Mr. Lautner..” Kataku sebagai ucapan pembuka. Tuhan, I need your miracle. Semoga Daniel sadar bahwa aku menyukainya dan membalasnya. Amin.
              
He'd never tell you but he can play guitar
I think he can see through everything but my heart 
First thought when I wake up is "My God, he's beautiful" 
So I put on my make-up and prayfor a miracle

Yes, I could tell you his favorite color's brown
He loves to argue, born on the twenty six 
His sister's beautiful, He has his father's eyes
If you you ask me if I love him... I'd lie 


            Aku menyelesaikan laguku lalu berdiri dari kursi. Semua orang tersenyum dan bertepuk tangan untukku, termasuk Daniel yang ada di samping Joe dan Edward.

            Stay there, honey!” Seru Daniel sambil berlari ke arah panggung. Ia langsung memelukku lalu tertawa. “Thanks, dear…” Katanya sambil mengusap kepalaku. MC acara ulang tahun Daniel naik dan meminta tamu undangan memberikan tepuk tangan lagi.

            So, Daniel.. She’s your girlfriend, right?” Tanya sang MC sambil tertawa. Aku berharap Daniel mengangguk lalu memintaku menjadi pacarnya, tetapi ia malah menggeleng lalu tertawa.
            No, She’s my bestfriend!” Serunya sambil merangkulku. Demi tersenyum lalu matanya menatapku dan mulutnya seperti berkata “Semangat, Taylor. Aku mendoakanmu.”
            “Okey, jadi sekarang saatnya kau melihat kuemu….” Kata MC tersebut sambil menjentikan jarinya. Kue berwarna cokelat dengan gradasi warna hitam pun datang. Daniel memang sangat beruntung. Karena ia pintar dan mempunyai banyak prestasi, orang tuanya mau mengadakan acara ulang tahun untuknya. Semuanya bernyanyi lagu ‘Happy Birthday’ lalu Daniel meniup lilinnya. Daniel meraih microphone lalu mengambil pisau di tangan kanannya. Ia menyuruhku memegang pisau itu dan kami memotong kue itu bersama. Aaaaah mungkin saja Daniel menyukaiku! I need your miracle right now, God.

            “Kue pertama ini aku persembahkan untuk sahabat terbaikku, Taylor Alison Swift.” Kata Daniel sambil memberikan kuenya padaku. Aku menerimanya lalu tersenyum.
            “Oh iya, Alice aku punya kejutan untukmu! By the way, Kamis minggu lalu aku kan mengajakmu ke Taman Café Hampavala kan? Kenapa kau tidak datang?” Tanya Daniel pelan. Tiba-tiba ruangan menjadi hening. Aduh Daniel, kenapa harus menanyakan itu di atas panggung seperti ini sih?
            “Eum.. Aku lupa.. Maaf. ”
            “Padahal aku ingin menanyakan sesuatu padamu.. Tapi sekarang aku sudah punya itu…” Kata Daniel pelan lalu berjalan ke arah panggung lalu meraih tangan seorang cewek cantik berambut panjang. Jangan-jangan Daniel….

            “Aku ingin menanyakan padamu bagaimana caranya memberi tau dia bahwa aku menyukainya. Aku sudah lama mendekatinya dan menyukainya tapi aku bingung bagaimana cara untuk mengatakannya. Maaf aku tidak pernah bercerita padamu atau pada siapapun tentang dia. Maafkan aku. Finally, I’m not single again. So, Alice… Ini pacarku, Mackenzie Foy….” Kata Daniel sambil membimbing cewek itu ke arahku. Jadi Daniel… Sudah punya pacar?
            Aku mencoba tersenyum ketika semua orang bertepuk tangan. Daniel memotongkan kue untuk cewek itu lalu cewek itu memeluk Daniel. Aku mendesah lalu menatap Demi lalu berharap semuanya membeku kecuali Demi, supaya aku bisa memeluknya, supaya aku bisa 
menangis di pundaknya.



To Be Continued.....

2 komentar:

  1. apa???? sama sekali ga nyangka daniel ama kenzie :O
    ikutan nangis T_______________T

    BalasHapus

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.