[FLASH FICTION] Maaf

"Ayah tak mau bicara padamu." Kata Rachel, adik sematawayangku setelah keluar dari kamar Ayah. Aku tersenyum tipis. Aku tahu betapa kecewanya Ayah setelah melihat hasil rapotku. Rachel berjalan ke arahku lalu merangkulku.

"Kak Autumn harus menjelaskan semuanya pada Ayah.."
"Tapi semua kesibukanku yang menyebabkan aku jatuh, Hel. Kesibukan itupun cita cita Ayah."
"Hmm.." Rachel bergumam. "Tapi setidaknya Ayah harus mengerti, Kak Autumn tak bisa seperti dulu lagi."

Aku terdiam. Andai Ayah tahu betapa susahnya aku memperjuangkan diri menjadi Ketua OSIS sekolah demi cita-cita Ayah. Andai Ayah mau mengerti bukannya aku tak menyeimbangkan diriku dengan pelajaran, tapi aku tak mampu lebih dari itu. Aku lelah..

Aku bingung apa yang harus aku lakukan. Aku tak mungkin mundur karena ini tanggung jawab serta cita cita Ayah. Tapi kalau Ayah terus menuntutku untuk selalu jadi juara kelas... 

Aku hanya bisa menunduk dan menangis. Rasanya malu jika harus meminta Ayah lebih pengertian terhadapku setelah semua yang ia lakukan setelah Ibu meninggal. Andai ada cara supaya semua ini baik baik saja tanpa menyakiti hati Ayah...

Maafkan Autumn, Yah.


Cirebon, 10 Februari 2014 from 20.02 - 20.08

1 komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.