If I could meet you
The Only Exception - Paramore cover by Sam Tsui.
On repeated.
Malam ini... Entah kenapa pikiran gue kabur kemana mana,
Setelah baca post kakak kelas gue, Dinda yang bercerita tentang dia dan pacarnya.. Gue cuman bisa tersenyum. Entah ini disebut apa tapi jika gue boleh berkata sejujurnya..
I envy you, Mba Din.
She has a super duper multifunction boyfriend named Fadel Chaidar Fachru. Kamu suka sama... BUKAAAAN! Aku gak naksir ketumku tolong jangan aneh aneh ntar aku dimakan kucing jawa. /lirik Mba Dinda/ /kabur/
Dari hasil kepo gue ke blognya Mba Dinda, doi ketemu Mas Fadel dan langsung naksir. Tapi Mas Fadel udah punya cewek pas itu. Its kinda hopeless situation mengingat juga Mas Fadel yang orangnya begitu... periang sementara Mba Dinda terkesan jutek dan tertutup.
Tapi cinta selalu datang jika memang tepat sasaran, betul? Ketika mereka bertemu lagi, Mas Fadel yang malah naksir Mba Dinda dan.. Mereka "berteman" sampai sekarang.
They such as good patner I think. Mereka terlihat profesional di eskul. Mereka terlihat asik kalo lagi berduaan. Dan yang jelas mereka punya koneksi yang sama.. Musik. Di luar dari segala perdebatan dan pertengkaran mereka yang gue gak tahu (dan gak mau tahu HAHAHA), mereka terlihat sangat sangat sangat sangat punya koneksi yang gak bisa dimengerti dan dipatahkan oleh orang lain.
Well.. Gue.. Berpikir.. Or in this case berharap.. Bisa punya relationship kayak mereka. Asik, seru. Tapi tapi tapi... Gebetan aja gue gak punya!!! *mojok*
Gue sebenarnya bertemu dengan seseorang. Jujur gue tetarik dengan karakter dia. He's totally unpredictable. Tapi semakin gue mencari tahu semakin gue merasa gue harus mundur.. Tipe cewek dia tuh bukan gue banget dan gue berpikir dia gak mungkin ngeliat ke gue dalam pandangan lebih.
And he reminds me of him.
Entah kenapa banyak hal yang gue lihat sama dari dia dan masa lalu gue. Semenjak gue sadar akan hal itu, gue sudah menemukan diri gue menjelajahi dunia maya dan nanya ke temen temennya untuk kepo tentang dia.
Dia bener bener bikin gue penasaran. Penasaran tanpa henti. Semakin sering gue mikirin dia, gue semakin takut ini end up dengan sia sia lagi. Tapi gue juga gak mau berjuang...
I know he wont into me banget lah:"}
But I realize, there's nothing impossible. Who knows taunya dia ngeliat ke gue? As long as gak berharap. As long as jangan pakai hati terus.. Kalo ngikutin debat sih gue bakal bilang:
This house believe that yang gak pernah ada akan kalah sama orang yang selalu ada.
I hope it will works. Tapi hati gue sendiri meragukan keseriusan gue akan "dia", Entah ini cuman kepo sebatas kepo atau lebih atau gimana.. Karena kalo inget dia mirip sama masa lalu gue, gue cuman bisa bertanya tanya..
Apa gue suka sama dia karena dia adalah dia atau dia mengingatkan gue pada masa lalu gue?
Someday, gue percaya gue bakal nemuin "Mas Fadel" gue sendiri. Gue bakal bisa cerita seperti "Mba Dinda" bagaimana sebenarnya gak ada yang mustahil as long as kamu percaya.
Jadi gue memutuskan untuk tetap duduk disini, memantau dia dari jauh dan tetap tersenyum kecil untuk merespon setiap pergerakan dia. Sambil melihat apakah dia memperhatikan gue juga. Sambil mencoba menganalisa apakah ini perasaan atau penasaran.
If I could meet you... If you could came easily...
But somehow, ada satu hal yang bikin gue gak berhenti mikirin dia. Bukan karena dia bikin gue nyaman atau dia lucu atau dia menarik atau dia bikin gue inget sama masa lalu gue. Tapi...
Cause I see sparks fly whenever you smile... Good night.
On repeated.
Malam ini... Entah kenapa pikiran gue kabur kemana mana,
Setelah baca post kakak kelas gue, Dinda yang bercerita tentang dia dan pacarnya.. Gue cuman bisa tersenyum. Entah ini disebut apa tapi jika gue boleh berkata sejujurnya..
I envy you, Mba Din.
She has a super duper multifunction boyfriend named Fadel Chaidar Fachru. Kamu suka sama... BUKAAAAN! Aku gak naksir ketumku tolong jangan aneh aneh ntar aku dimakan kucing jawa. /lirik Mba Dinda/ /kabur/
Dari hasil kepo gue ke blognya Mba Dinda, doi ketemu Mas Fadel dan langsung naksir. Tapi Mas Fadel udah punya cewek pas itu. Its kinda hopeless situation mengingat juga Mas Fadel yang orangnya begitu... periang sementara Mba Dinda terkesan jutek dan tertutup.
Tapi cinta selalu datang jika memang tepat sasaran, betul? Ketika mereka bertemu lagi, Mas Fadel yang malah naksir Mba Dinda dan.. Mereka "berteman" sampai sekarang.
They such as good patner I think. Mereka terlihat profesional di eskul. Mereka terlihat asik kalo lagi berduaan. Dan yang jelas mereka punya koneksi yang sama.. Musik. Di luar dari segala perdebatan dan pertengkaran mereka yang gue gak tahu (dan gak mau tahu HAHAHA), mereka terlihat sangat sangat sangat sangat punya koneksi yang gak bisa dimengerti dan dipatahkan oleh orang lain.
Well.. Gue.. Berpikir.. Or in this case berharap.. Bisa punya relationship kayak mereka. Asik, seru. Tapi tapi tapi... Gebetan aja gue gak punya!!! *mojok*
Gue sebenarnya bertemu dengan seseorang. Jujur gue tetarik dengan karakter dia. He's totally unpredictable. Tapi semakin gue mencari tahu semakin gue merasa gue harus mundur.. Tipe cewek dia tuh bukan gue banget dan gue berpikir dia gak mungkin ngeliat ke gue dalam pandangan lebih.
And he reminds me of him.
Entah kenapa banyak hal yang gue lihat sama dari dia dan masa lalu gue. Semenjak gue sadar akan hal itu, gue sudah menemukan diri gue menjelajahi dunia maya dan nanya ke temen temennya untuk kepo tentang dia.
Dia bener bener bikin gue penasaran. Penasaran tanpa henti. Semakin sering gue mikirin dia, gue semakin takut ini end up dengan sia sia lagi. Tapi gue juga gak mau berjuang...
I know he wont into me banget lah:"}
But I realize, there's nothing impossible. Who knows taunya dia ngeliat ke gue? As long as gak berharap. As long as jangan pakai hati terus.. Kalo ngikutin debat sih gue bakal bilang:
This house believe that yang gak pernah ada akan kalah sama orang yang selalu ada.
I hope it will works. Tapi hati gue sendiri meragukan keseriusan gue akan "dia", Entah ini cuman kepo sebatas kepo atau lebih atau gimana.. Karena kalo inget dia mirip sama masa lalu gue, gue cuman bisa bertanya tanya..
Apa gue suka sama dia karena dia adalah dia atau dia mengingatkan gue pada masa lalu gue?
Someday, gue percaya gue bakal nemuin "Mas Fadel" gue sendiri. Gue bakal bisa cerita seperti "Mba Dinda" bagaimana sebenarnya gak ada yang mustahil as long as kamu percaya.
Jadi gue memutuskan untuk tetap duduk disini, memantau dia dari jauh dan tetap tersenyum kecil untuk merespon setiap pergerakan dia. Sambil melihat apakah dia memperhatikan gue juga. Sambil mencoba menganalisa apakah ini perasaan atau penasaran.
If I could meet you... If you could came easily...
But somehow, ada satu hal yang bikin gue gak berhenti mikirin dia. Bukan karena dia bikin gue nyaman atau dia lucu atau dia menarik atau dia bikin gue inget sama masa lalu gue. Tapi...
Cause I see sparks fly whenever you smile... Good night.
GUa lagi nyari bahanm otion bt debate competition next week trs mampir ke blog lo benar untuk menghilangkan penat, eh tau tau di tengah entri lo malah ada kata kata laknat itu, this house believe.....*balik lagi nyari motion*
BalasHapuseh ada anak debate.. HAHAHAHA
Hapus