[FLASH FICTION] 1989 Series: Blank Space
I still remember that day, you said I'm pretty well, we laughed in rainy monday afternoon....
And you're precious.
***
Nice to meet you, where you been?
I could show you incredible things.
Matahari tampaknya terlalu terik siang ini tapi Nikki tak menggubris permintaan teman teman sekelasnya untuk menutup tirai jendela kelasnya. Sebenarnya Nikki juga tidak terlalu suka dengan Matahari yang seterik ini, tapi rasa penasarannya tak bisa diganggu gugat.
Nikki memperhatikan jam dinding yang berada di bagian depan kelas. Sudah pukul 12.00 tapi dia belum lewat kelas Nikki. Biasanya dia akan pergi ke Masjid dan melepas sepatunya di depan kelas Nikki.
Kini matanya terus sibuk mencari cowok yang belakangan ini menyita perhatiannya. Namanya Satria Yudha Restu. Dia adalah temannya di OSIS. Mereka sama sama di sekbid Seni dan masih seangkatan.
Nikki yang memang senang mempelajari kebiasaan orang jadi senang memperhatikan Satria. Satria tipikal orang yang cuek, tapi Nikki tahu ia selalu berusaha ramah di depan banyak orang. Nikki tahu Satria tidak suka basa basi, tapi ia sadar kalau cowok itu berusaha keras untuk menjadi lebih baik saat bekerja di OSIS.
Tiba-tiba Satria melewati kelas Nikki dan duduk tepat di depan jendela tempat Nikki sedang melihat ke luar. Nikki terkejut, ia yakin ekspresi wajahnya tak terkontrol sekarang. Entah kenapa tiba-tiba mereka berdua saling memandang tapi Satria tak tersenyum, ia malah sibuk dengan sepatunya. Nikki kecewa.
Oh my god, look at that face..
You look like my next mistake..
Nikki ingin mengenal Satria Yudha Restu lebih dekat lagi. Nikki ingin tahu semua hal tentang cowok itu. Tapi di satu sisi Satria selalu mempunyai misteri. Ia terlalu tertutup namun hal itu yang membuatnya menarik.
So hey, let's be friends..
I'm dying to see how this one ends..
Tiba-tiba Satria hilang di antara para jemaah Masjid dan sukses membuat Nikki kecewa. Pikiran Nikki melayang layang ke hari di mana ia dan Satria resmi di lantik menjadi anggota OSIS. Nikki tak habis pikir dengan otaknya sendiri. Kenapa setelah sekian lama ia baru sadar bahwa temannya itu semenarik ini?
Mata Nikki terlalu awas sampai sampai dari kejauhan saja ia sudah bisa melihat Gemala. Cewek itu tak terlalu cantik tapi Nikki sudah tahu kenapa Satria tak bisa melupakannya dengan mudah. Satria terlalu setia tapi cewek itu terlalu jahat untuk Satria -walau sebenarnya Nikki tidak tahu pasti apakah Gemala adalah mantan Satria atau bukan.
Keep you second guessing like oh my god,
who is she? I get drunk on jealousy..
Satria sudah kembali dari Masjid dan ia berpapasan dengan Gemala yang baru akan ke Masjid. Nikki menghela nafas lalu berdecak kesal saat mereka berdua saling bertegur sapa. Ia langsung mengambil kertas kertas yang berserakan di mejanya, meremasnya lalu berjalan ke meja meja kelas sambil mengambil sampah. Entah kenapa ia selalu merasa kesal saat Satria bertemu dengan Gemala.
Setelah cukup banyak sampah terkumpul, Nikki keluar kelas sambil mengomel. Ia kesal. Ia melempar semua sampah yang ada ke dalam tong sampah sambil komat kamit menggerutu. Ia tak sadar seseorang di belakangnya sedang tertawa kecil. Saat Nikki berbalik, ia tak bisa bernafas normal. Jantungnya berdegup kencang.
"Nikki kenapa sih ngomel aja...." Ujar Satria sambil tertawa. Skakmat. Wajah Nikki merona merah.
But I got the blank space baby.. And I'll write your name.
I could show you incredible things.
Matahari tampaknya terlalu terik siang ini tapi Nikki tak menggubris permintaan teman teman sekelasnya untuk menutup tirai jendela kelasnya. Sebenarnya Nikki juga tidak terlalu suka dengan Matahari yang seterik ini, tapi rasa penasarannya tak bisa diganggu gugat.
Nikki memperhatikan jam dinding yang berada di bagian depan kelas. Sudah pukul 12.00 tapi dia belum lewat kelas Nikki. Biasanya dia akan pergi ke Masjid dan melepas sepatunya di depan kelas Nikki.
Kini matanya terus sibuk mencari cowok yang belakangan ini menyita perhatiannya. Namanya Satria Yudha Restu. Dia adalah temannya di OSIS. Mereka sama sama di sekbid Seni dan masih seangkatan.
Nikki yang memang senang mempelajari kebiasaan orang jadi senang memperhatikan Satria. Satria tipikal orang yang cuek, tapi Nikki tahu ia selalu berusaha ramah di depan banyak orang. Nikki tahu Satria tidak suka basa basi, tapi ia sadar kalau cowok itu berusaha keras untuk menjadi lebih baik saat bekerja di OSIS.
Tiba-tiba Satria melewati kelas Nikki dan duduk tepat di depan jendela tempat Nikki sedang melihat ke luar. Nikki terkejut, ia yakin ekspresi wajahnya tak terkontrol sekarang. Entah kenapa tiba-tiba mereka berdua saling memandang tapi Satria tak tersenyum, ia malah sibuk dengan sepatunya. Nikki kecewa.
Oh my god, look at that face..
You look like my next mistake..
Nikki ingin mengenal Satria Yudha Restu lebih dekat lagi. Nikki ingin tahu semua hal tentang cowok itu. Tapi di satu sisi Satria selalu mempunyai misteri. Ia terlalu tertutup namun hal itu yang membuatnya menarik.
So hey, let's be friends..
I'm dying to see how this one ends..
Tiba-tiba Satria hilang di antara para jemaah Masjid dan sukses membuat Nikki kecewa. Pikiran Nikki melayang layang ke hari di mana ia dan Satria resmi di lantik menjadi anggota OSIS. Nikki tak habis pikir dengan otaknya sendiri. Kenapa setelah sekian lama ia baru sadar bahwa temannya itu semenarik ini?
Mata Nikki terlalu awas sampai sampai dari kejauhan saja ia sudah bisa melihat Gemala. Cewek itu tak terlalu cantik tapi Nikki sudah tahu kenapa Satria tak bisa melupakannya dengan mudah. Satria terlalu setia tapi cewek itu terlalu jahat untuk Satria -walau sebenarnya Nikki tidak tahu pasti apakah Gemala adalah mantan Satria atau bukan.
Keep you second guessing like oh my god,
who is she? I get drunk on jealousy..
Satria sudah kembali dari Masjid dan ia berpapasan dengan Gemala yang baru akan ke Masjid. Nikki menghela nafas lalu berdecak kesal saat mereka berdua saling bertegur sapa. Ia langsung mengambil kertas kertas yang berserakan di mejanya, meremasnya lalu berjalan ke meja meja kelas sambil mengambil sampah. Entah kenapa ia selalu merasa kesal saat Satria bertemu dengan Gemala.
Setelah cukup banyak sampah terkumpul, Nikki keluar kelas sambil mengomel. Ia kesal. Ia melempar semua sampah yang ada ke dalam tong sampah sambil komat kamit menggerutu. Ia tak sadar seseorang di belakangnya sedang tertawa kecil. Saat Nikki berbalik, ia tak bisa bernafas normal. Jantungnya berdegup kencang.
"Nikki kenapa sih ngomel aja...." Ujar Satria sambil tertawa. Skakmat. Wajah Nikki merona merah.
But I got the blank space baby.. And I'll write your name.
Cirebon, November 12th 2014
Taylor Swift's 1989 - Track 2
2 weeks to go to final exam of the 3rd term. AH.
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}