8 days to 17☆
Ada seorang tokoh Supernova yang sedang gue puja puja.
Kesatria or Ksatria. Both means different sebenarnya (kalo menurut KBBI). Yah, Kesatria.
Buat gue Kesatria yang gak percaya cinta lalu akhirnya jatuh cinta adalah karakter yang unik. Gue selalu berharap bahwa ada chance to... To find someone who'll love me the way I am.
Entah karena gue terlalu sering jatuh cinta atau kesannya gue menutup diri dengan segala kesibukan ini. But seriously, I dont have any crush. There's no one "with me" right now. I'm totally free..........
And I thought it would be nice if I have someone with me.
But who?
I mean. Who will be?
Kegagalan 2 tahun terakhir ini membuat gue ingin berhenti. Benar benar berhenti.
Ketika gue pertama kali di treat "selayaknya puteri" oleh seseorang yang ternyata memperlakukan hal itu kepada gadis gadis lain..
Ketika gue pertama kali di treat "jauh lebih ramah" "jauh lebih lembut" oleh seseorang yang kasar namun akhirnya berakhir bukan apa apa...
Ketika gue berharap untuk membenci cowok pertama, tapi akhirnya gak bisa. Karena we belong to be bestfriend.
Dan ketika gue berharap untuk gak pernah jatuh cinta pada cowok kedua kalau akhirnya semua yang manis itu berhenti sia sia.
Semua yang manis.
Semua yang konyol.
Semua berantem. Semua air mata gue. Semua marahan dia. Semua suara dia yang bikin gue merinding. Semua duet kita. Semua tawa kita. Semua chat gak penting kita. Semua. Semua treat dia.
Ketika gue berpikir cowok pertama jauh lebih baik daripada cowok kedua.
Atau ketika gue berharap mungkin cowok kedua akan lebih baik daripada cowok pertama.
Tapi dua duanya sama sama mematahkan.
Lalu apa yang gue harapkan?
Gue tidak terlalu suka Bintang Jatuh dalam kisah Supernova, tapi ada baiknya juga dia datang ke kehidupan seseorang. At least, ditengah kesunyian, ditengah kehancuran, dia bisa menenangkan, dia bisa memberi penerangan, dia bisa menunjukan jalan.
Sudahkah kau benar benar jatuh, wahai yang sedang jatuh cinta?
Saat cowok kedua membuat gue patah berkeping keping karena dia tidak percaya cinta, cowok pertama hadir lagi as in a friend who'll guide me out from the dark.
Cowok kedua seperti kesatria, begitu gagah, begitu nyata, tapi ia tidak percaya cinta.
Sementara cowok pertama seperti bintang jatuh, sempat mengecewakan, tapi tetap kembali untuk menerangi jalan.
Gue............... Gue hanya butuh orang yang........ Yang tidak menyusahkan gue, tidak juga akan gue susahkan, tapi mau bareng bareng. Mau saling mendampingi. Gue bukan cewek cewek yang cuman butuh sandaran, tapi butuh pendamping.
Orang yang bisa jadi sandaran dan bisa juga menyandarkan dirinya pada gue.
Tapi siapa?
Dan.
Saking lelahnya bertanya...
Gue cuman bisa tersenyum.
Bukan salah semesta ini mempertemukanku dengan Bintang Jatuh saat dia belum bisa pindah hati. Atau juga bukan salah semesta membuatku tertarik pada Kesatria saat setelah semua hal yang aku berikan, dia masih juga tidak percaya cinta.
Mungkin semesta hanya mengirimkan mereka berdua untuk membuatku belajar, Belajar memahami. Belajar mengerti. Belajar menyadari. Di dunia ini banyak kemungkinan dan ketidakpastian yang baik buruknya harus siap untuk kita lewati.
Ini bukan depresi akan semua teman punya pasangan.
Atau depresi setelah patah hati.
Ini hanya tulisan tentang hati yang sedang mencari siapa yang akan memilih dan dipilihnya.
Tapi sebaiknya, gue berhenti untuk menoleh pada dua orang itu.
Mungkin. Mungkin sebaiknya tidak mengingat supaya tidak menyesal.
Mungkin ada orang lain.
Mungkin jauh lebih baik.
Tapi hati ini pasti akan ada isinya. Walau mungkin....
Bukan sang Kesatria. Bukan juga sang Bintang Jatuh.
HAHAHA nulis apa anjir:{ Bhay.
Kesatria or Ksatria. Both means different sebenarnya (kalo menurut KBBI). Yah, Kesatria.
Buat gue Kesatria yang gak percaya cinta lalu akhirnya jatuh cinta adalah karakter yang unik. Gue selalu berharap bahwa ada chance to... To find someone who'll love me the way I am.
Entah karena gue terlalu sering jatuh cinta atau kesannya gue menutup diri dengan segala kesibukan ini. But seriously, I dont have any crush. There's no one "with me" right now. I'm totally free..........
And I thought it would be nice if I have someone with me.
But who?
I mean. Who will be?
Kegagalan 2 tahun terakhir ini membuat gue ingin berhenti. Benar benar berhenti.
Ketika gue pertama kali di treat "selayaknya puteri" oleh seseorang yang ternyata memperlakukan hal itu kepada gadis gadis lain..
Ketika gue pertama kali di treat "jauh lebih ramah" "jauh lebih lembut" oleh seseorang yang kasar namun akhirnya berakhir bukan apa apa...
Ketika gue berharap untuk membenci cowok pertama, tapi akhirnya gak bisa. Karena we belong to be bestfriend.
Dan ketika gue berharap untuk gak pernah jatuh cinta pada cowok kedua kalau akhirnya semua yang manis itu berhenti sia sia.
Semua yang manis.
Semua yang konyol.
Semua berantem. Semua air mata gue. Semua marahan dia. Semua suara dia yang bikin gue merinding. Semua duet kita. Semua tawa kita. Semua chat gak penting kita. Semua. Semua treat dia.
Ketika gue berpikir cowok pertama jauh lebih baik daripada cowok kedua.
Atau ketika gue berharap mungkin cowok kedua akan lebih baik daripada cowok pertama.
Tapi dua duanya sama sama mematahkan.
Lalu apa yang gue harapkan?
Gue tidak terlalu suka Bintang Jatuh dalam kisah Supernova, tapi ada baiknya juga dia datang ke kehidupan seseorang. At least, ditengah kesunyian, ditengah kehancuran, dia bisa menenangkan, dia bisa memberi penerangan, dia bisa menunjukan jalan.
Sudahkah kau benar benar jatuh, wahai yang sedang jatuh cinta?
Saat cowok kedua membuat gue patah berkeping keping karena dia tidak percaya cinta, cowok pertama hadir lagi as in a friend who'll guide me out from the dark.
Cowok kedua seperti kesatria, begitu gagah, begitu nyata, tapi ia tidak percaya cinta.
Sementara cowok pertama seperti bintang jatuh, sempat mengecewakan, tapi tetap kembali untuk menerangi jalan.
Gue............... Gue hanya butuh orang yang........ Yang tidak menyusahkan gue, tidak juga akan gue susahkan, tapi mau bareng bareng. Mau saling mendampingi. Gue bukan cewek cewek yang cuman butuh sandaran, tapi butuh pendamping.
Orang yang bisa jadi sandaran dan bisa juga menyandarkan dirinya pada gue.
Tapi siapa?
Dan.
Saking lelahnya bertanya...
Gue cuman bisa tersenyum.
Bukan salah semesta ini mempertemukanku dengan Bintang Jatuh saat dia belum bisa pindah hati. Atau juga bukan salah semesta membuatku tertarik pada Kesatria saat setelah semua hal yang aku berikan, dia masih juga tidak percaya cinta.
Mungkin semesta hanya mengirimkan mereka berdua untuk membuatku belajar, Belajar memahami. Belajar mengerti. Belajar menyadari. Di dunia ini banyak kemungkinan dan ketidakpastian yang baik buruknya harus siap untuk kita lewati.
Ini bukan depresi akan semua teman punya pasangan.
Atau depresi setelah patah hati.
Ini hanya tulisan tentang hati yang sedang mencari siapa yang akan memilih dan dipilihnya.
Tapi sebaiknya, gue berhenti untuk menoleh pada dua orang itu.
Mungkin. Mungkin sebaiknya tidak mengingat supaya tidak menyesal.
Mungkin ada orang lain.
Mungkin jauh lebih baik.
Tapi hati ini pasti akan ada isinya. Walau mungkin....
Bukan sang Kesatria. Bukan juga sang Bintang Jatuh.
HAHAHA nulis apa anjir:{ Bhay.
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}