Talking With Alice-Edward: Bagaimana Menjalani Hubungan yang Baik

Hello, fellas!

Sebelum memulai menulis, let me introduce to you guys my new project featuring Muhammad Rasyid Ridho a.k.a Edward Cullen: "Talking With Alice-Edward" dan project ini berhubungan dengan Question of The Week dan Alice's Tips&Trick.

Gue dan Ridho akan membahas hal hal yang kalian tanyakan ke kita via our social media. Topik apapun bakal kami garap berdua dan kita kasih tips, trick serta advice dari pandangan kita.

Project ini akan dirilis 2 episode per bulan, setiap hari Kamis. Untuk my personal project di hari Kamis tetep akan di posting kok dengan cara selang seling. Well ask us for more information:}

Then, here we goes!!!! *tabuh cajon* *minjem punya Haekal* wkwkwk

Note: Di setiap project ini ketika ada tulisan italic berwarna merah di partnya Ridho, itu berarti gue yang nulis ya HEHEHEHE:p



***

THIS WEEK ISSUES: Bagaimana Menjalani Hubungan yang Baik?

For me, menjalani hubungan yang baik itu adalah ketika kamu bisa menyeimbangkan diri atas diri kamu, diri orang lain dan lingkungan sekitar. Penting bagi kita untuk saling percaya dan saling menjaga komunikasi. That way, hubungan yang baik akan terjalin dengan saksama. *benerin poni*

Yang paling penting dalam menjalani hubungan bagi gue adalah this: what you give is what you get. Menurut gue hukum alam akan selalu berlaku dimana ketika elo menebar kebaikan, akan ada bibit bibit kebaikan yang menolong elo saat dunia berubah menjadi jahat.

The point is jadilah orang baik kalo mau dibaikin. *senyum kecil*

But somehow, semakin gue besar, gue semakin mengerti bahwa baik sama semua orang gak bisa disama ratakan. Gak semua orang suka dibaikin dengan cara elo ngebaikin orang orang. Baik sama semua orang itu boleh, tapi harus tahu gimana cara bersikapnya.

Hubungan yang baik adalah ketika terjadi simbiosis mutualisme antara satu sama lain. Bukan simbiosis parasitisme seperti tanaman benalu dan inangnya. Itu cuman akan merugikan elo baik jika elo adalah pihak benalu ataupun pihak inang.

Oh my God, so IPA sekali bung hari ini.... Hehehe:p

Ketika elo berperan sebagai inang, elo bakal dirugikan dalam hubungan ini pada saat dimana hubungan ini berlangsung. Tapi jika elo berperan sebagai benalu, keuntungan bakal ada di depan mata but somehow, ketidak berkahan akan terus berjalan kemana mana seiring dengan apa yang elo perbuat.

My advice is give what you want to get it back from people.

Kalo elo  mau dibaikin sama orang, baiklah terlebih dahulu. Bukan berarti mengharapkan imbalan atau apa dari kebaikan lo, but think before act. Lo gak mau kan dihina hina? Dipersulit jalan hidupnya? So, kenapa gak mau jadi orang baik?

Dengan jadi orang baik, komunikasi yang lancar dan saling percaya, trust me, suatu hubungan akan berjalan secara baik. Even its a relationship between girlfriend and boyfriend, friendship, family, work...

Just remind your self! What you give is what you get.

***

Hai. Salam sukses, semua. Hari ini aku akan menulis sesuatu lagi, menulis itu ternyata seru, kalian bisa berekspresi dan mengeluarkan unek-unek kalian secara anggun dan keren. Kalian patut coba nulis setidaknya seminggu satu kali. Sebelumnya, makasih Titi udah ngajak nulis lagi. Semoga Titi lebih sukses. (Iya terima kasih sahabatku, calon dokter idaman mertua...)

Nah, kali ini aku mau berbagi tentang menjalin hubungan dengan baik. Menjalin hubungan dengan baik itu bukan untuk pasangan saja, melainkan untuk kalian yang ingin menjadi public relation, businessman/woman, intinya hubungan dengan baik itu berarti kalian dapat paham lawan bicara kalian.

Apa sih tujuan dari berhubungan baik, Kak Ridho? Tujuannya untuk dapat koneksi ketika berbicara, kalian nyambung kalau ngejalin hubungan sama orang lain. Manfaatnya kalian akan ngerasa nyaman ngomong sama siapapun itu, kalian ga akan lagi ngerasa saya tuh ga cocok atau ga nyaman ngobrol sama dia. Dia orangnya blablablabla *sambil gossip*.

Bayangin deh, kalau kalian mudah komunikasi sama orang, kemungkinan adanya salah paham tuh sedikit. Efeknya, kalian akan paham lawan bicara, dan pasti lawan bicara juga paham sama kalian. Lebih lagi, kalian bakal keliatan anggun ketika ngobrol sama orang, kalian akan terlihat seperti orang yang punya skill. (Ya karena aslinya emang kita semua punya skill masing-masing, cuman beberapa orang nemuinnya lama. Bagi orang yang belum nemuin, umumnya kalian belum percaya diri. Kalian bisa baca link ini untuk jadi percaya diri.)

Kalian yang belum tau manfaat menjalin hubungan dengan baik, jangan baca kebawah ya. Ada 3 hal yang bisa kalian coba untuk jadi pribadi yang dapat menjalin hubungan dengan baik dan elegan.

Tips Menjalin Hubungan dengan Baik 

1. Kalian harus tau perbedaan laki-laki dan perempuan

Perempuan dan laki-laki itu gak sama, beda, beda jauh. Tapi perbedaan itu bukan berarti ngebedain kesuksesan laki-laki dan perempuan, atau laki-laki itu lebih hebat, atau sebaliknya. Kesuksesan itu adanya dari motivasi, bukan dari jender. Nah, hal yang membedakan laki-laki sama perempuan itu sudut pkalianngnya.

Sudut pkalianng itu gimana sih kakak?! *jujur gue gak ngerti Du*

Sudut pkalianng perempuan itu melihat sesuatu secara global, sedangkan laki-laki secara detail. Jadi, kalau kalian bicara sama perempuan, bahas secara itu secara global, contohnya, “Titi kalau cover lagu enak banget ya.. Udah nyanyinya enak, dia juga baik, sering ngajarin orang nyanyi, apalagi dia juga penulis yang hebat. Keren banget deh. Apalagi lagu menunggumu musikalisasi puisinya. Blablabla dengan topik berbeda-beda.“

Kalau kalian mau bicara sama lelaki, cukup bahas satu hal yang benar-benar ingin kalian selesaikan. “ Titi kalau cover lagu enak banget ya, dia punya skill alami nyanyi kaya gitu. Pasti dia sering latihan nyanyi. “ Cukup. Laki-laki akan merasa tidak mengerti dengan hal-hal yang terus disampaikan perempuannya tanpa menyelesaikan suatu bahasannya.

*Informasi tambahan, perempuan itu melihat sesuatu seperti corong, ia melihat segalanya dengan sekali pkalianng, tanpa perlu menengok kepalanya, sedangkan laki-laki seperti corong yang dibalik, ia melihat jauh namun hanya fokus pada satu titik, mereka melihatnya dengan menengok.

Maka dari itu, ketika laki-laki melihat wajah orang lain, orang yang dilihatnya benar-benar akan merasa dilihatnya, sedangkan perempuan tidak. Padahal kebutuhan laki-laki dan perempuan melihat lawan jenis ialah sama.

Banyak hal yang seharusnya disampaikan tentang perbedaan wanita dan perempuan, sangat banyak, kalau mau tau, request ke Titi ya biar aku kasih tau:p

Perempuan cerita hanya ingin didengarkan, Laki-laki cerita berarti minta solusi.

Ya. Ini hal yang perlu kalian ketahui, ketika perempuan bercerita, dia bukan berarti minta solusi. Contoh, “Tadi malem aku ga bisa belajar, aku kayak udah makan 10 buku tapi aku ga paham-paham sama pelajaran matematika itu. Kenapa ya, aku pusing banget, kaya pengen makan 10 buku lagi.“

Obrolan seperti itu bukan berarti perempuan benar-benar pusing belajar matematika. Dia hanya ingin cerita kalau tadi malam dia habis belajar, perempuan itu penuh isyarat. Jadi kalian ga perlu respon “ya istirahat atuh kalau udah cape mah, kamu kalau belajar dipaksa gitu nanti makin pusing, sakit, ujung-ujungnya ga sekolah gimana coba. Lain kali kalau udah cape, istirahat. “.

Contoh lain, “Lebih baik aku pakai sepatu yang warna merah atau putih ya?” hal terbaik kalian untuk meresponnya ialah, “Menurutmu lebih baik pakai warna yang mana?”  Karena wanita sudah tau hal apa yang harus dia lakukan, dia hanya butuh apresiasi. “Oh iya, pilihanmu tepat sekali, karena kamu suka warna merah, maka kamu akan benar-benar terlihat cantik karena kamu sesuai sama warna yang kamu pilih. “

Beda dengan laki-laki, ketika bercerita, ia butuh solusi. Maka, berilah solusi agar ia dapat mempertimbangkannya. Contoh, “aku lebih baik pergi pagi ini atau agak siangan ya?” berilah solusinya dengan alasan yang logis, “lebih baik berangkat pagi ini, kalau kamu berangkat siangan, kamu bakal khawatir akan terlambat. Berangkat sekarang ya. “ Cukup. Kalian ga perlu, menanyakannya lagi seperti kalian sedang berinteraksi dengan perempuan.

INTERUPSI KAKAK RASYID RIDHO!!!! Kakak kok tahu cewek banget sih kak?! Aku cupu banget kakaaaaak ajari aku!! *guling guling sedikit* *guling guling cantik*

2. Ketahui Tipe Memerhatikan Lawan Bicara

Kalian pasti pernah dengar tentang gaya orang memerhatikan, ada yang visual, auditori, dan kinestetik. Mereka semua tentunya beda cara menyimaknya, maka perlu cara yang berbeda agar hal yang ingin Kalian sampaikan itu mudah dipahami, dan menimbulkan hubungan yang baik.

Cara Mengetahui Tipe Memerhatikan Lawan Bicara

Visual


Visual adalah tipe orang yang gaya bicaranya cepat, umumnya berapi-api, dan pola pikir mereka yang cepat. Mereka cepat memutuskan suatu hal. Jadi, ketika kalian nemuin orang yang ngomongnya cepet, terus geraknya cepet, sukanya buru-buru gitu, kemungkinan besar dia seorang visual. Dia akan mudah paham pembicaraan yang berapi-api, yang cepat, tidak lambat. Dia akan merasa sedang bicara dengan dirinya sendiri. Kalau Kalian ingin mengajaknya bisnis atau berhubungan dengan ajakan, mereka akan mudah tertarik kalau diberi gambarnya. Contoh, Kalian ingin mengajaknya ke luar kota, akan lebih mudah ketika kalian ngasih gambar daerah yang kalian tuju, sambil menunjukkan bahwa daerah tersebut menarik dan seharusnya kita kunjungi dengan berapi-api atau semangat.

Auditorial

Auditorial adalah tipe orang yang gaya bicaranya sedang, umumnya mereka berbicara dengan tenang, tidak lambat dan tidak cepat, kecepatan bicara mereka cenderung stabil. Kalian akan lebih mudah mengetahui ketika mereka berjalan, mereka cenderung memegang perut dan terlihat seperti orang berwibawa. Hal yang perlu diperhatikan ketika kalian bicara dengan auditorial ialah fakta, kalian butuh fakta-fakta yang logis agar mereka mudah memahami apa yang kalian bicarakan.

Contoh, “Hai, Simon. Kita makan siang yuk di A’s cafe, disana enak lho, soalnya pelayanannya cepat, terus tempatnya bersih, dan ga berisik, jadi nyaman deh, yuk.“

Kinestetik

Kinestetik umumnya orang yang gaya bicaranya lambat, mereka bicara dengan dalam, banyak jeda, mereka bicara dengan hal-hal logis, karena mereka akan membayangkan hal yang dibicarakan. Gaya jalannya cenderung lambat juga. Hal mudah agar dapat mengetahuinya, orang kinestetik cenderung sering berbicara dengan kata “perasaan”, “perasaan, saya pernah deh pergi ke tempat ini. Dengan siapa ya waktu itu.. “ Kalau dengan kinestetik, hal yang perlu diperhatikan ialah, ubah gaya bicara kalian menjadi lambat juga, dan bisa ditambah kata “bayangkan” agar dapat mudah dipahaminya. 

Contoh, “Hei Deano, kita menulis yuk. Bayangin deh, gaya menulismu kan bagus, pasti kalau kita kerjasama untuk menulis karyamu akan banyak yang suka. Yuk kita featuring seperti Alice Tipluk Titi. “

3. Perluas Wawasan Kalian

Efek dari luasnya wawasan kalian, mau topik apapun itu, kalian akan nyambung untuk membicarakannya. Walaupun kalian dokter, kalian lagi ngobrol sama psikolog, kalian akan nyambung. Percaya deh. Nah, supaya wawasan luas itu biasakan untuk membaca, ya misalnya membaca karya-karya di blog Titi, atau Koran dan segala macam bacaan lainnya.

Itu tiga hal yang dapat memudahkan kalian menjalin hubungan dengan baik. Terimakasih atas luang waktunya untuk membaca karya Titi, ide Titi, dan tulisanku. Semoga ilmu ini bermanfaat! 


Salam Sukes,
Lampauilah batasmu naikkan bendera tak terkalahkan.


***

2 weeks from now, I'll be back with Edward to talk to you guys about anything you need to know. Silahkan kirim pesan secara personal ke Titi atau Ridho. Atau leave comment dibawah ini / tweet ke @rizkirahmadania / @Rasyiddr dengan hashtag #TalkingWithAliceEdward lalu tuliskan topik apa yang kalian ingin kami bahas disini.

By the way maaf sih kalo tulisan aku gak sepanjang Ridho.. Kalo Ridho kan dia emang udah cihuy masalah psikologinya, kalo aku kan ditulis dari pandangan penulis muda aja.. #ihik 

Semoga tulisan Titi dan Ridho bermanfaat kali ini. YEAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!

TERIMA KASIH SEMUANYAAAA!!!


Bye. *pergi*

4 komentar:

  1. Pembahasan yg keren guys...

    By the way, Ridho bijak banget yak... sarannya gak cuma saran pribadi tapi ada semacam sumber referensi dari sarannya.
    Mungkin kalo aku gak tau dan kenal dia, aku akan ngira si Ridho ini udah anak kuliahan atau (mungkin) lulusan Psikologi. Dan gak akan percaya kalau dia masih kelas 2 SMA....

    Good luck buat project-nya guys...
    Ditunggu posting selanjutnya.. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi iya nih mommy, Edward sudah besar sekarang:"} Thank you mommy!:>

      Hapus
  2. pKALIANng = pANDAng ooh jadi karena kalian jadi makenya pkalianng ya bukan pandang hehehee awalnya aku kirain Ridho typo, tapi kerenn banget lah baguss!! Keep Write Guys :)

    BalasHapus

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.