Since You've Been Gone chapter 10

Hai. Masih bad connection. Kepala gue sakit banget setiap hari. Insya Allah setelah diberesin internetnya, gue bakal nulis nulis lagi. Sabar yaa:)

***


Cerita sebelumnya...



aku bahagia sekarang,karena aku punya kamu fal. tapi..... kenapa rasanya begitu aneh ya? 
Maudy terus memperhatikan Refal yang duduk didepannya,membiarkan makan malam pesanan-nya dingin begitu saja. Suasana Cafe kali ini makin mendukung sepi diantara mereka.setiap hari,disetiap jalan bareng diantara maudy dan refal,selalu ada tawa canda yang berhasil membawa warna baru bagi kehidupan masing masing.baik Maudy ataupun Refal,keduanya sama-sama merasa nyaman dan terkait satu sama lain.tapi,suasana kali ini berbanding terbalik dengan apa yang biasa mereka jalani setiap hari sejak awal kedekatan mereka.

Maudy terus berfikir dalam pikirannya,hati maudy kini menjadi kalut kacau.Awalnya Maudy mengira ia akan secara tulus merasa bahagia.sampai sekarang pun,ia bahagia bisa bersama Refal.namun,selalu ada secercah perasaan tak enak yang dirasakan Maudy,perasaan aneh yang terus membuat Maudy tak yakin dengan hubungannya dengan refal.

"kamu lagi bete sama aku dy?”tanya Refal berhenti menyantap makan malamnya,ia penasaran melihat Maudy yang menjadi lebih diam sedaritadi. Maudy menggeleng pelan “engga fal."
Refal meraih tangan Maudy kemudian menggenggamnya erat,“lalu kamu kenapa dy?kalau ada masalah cerita ya." tanya refal lagi,Maudy hanya tersenyum kecil.

“Aku sayang kamu dy...” ujar refal manis,melanjutkan kalimatnya.
Aku juga sayang kamu fal,lebih dari kamu sayang aku.... Tapi anehnya untuk sekarang ini,semakin maudy merasa bahagia.semakin besar pula Maudy merasa kehilangan...      

***

Disatu sisi,kejadian siang tadi disekolah membuat Jessi begitu kecewa bukan main.air mata jessi sudah tidak bisa terhitung lagi. ia terus menangis dikamarnya,rasanya ingin sekali jessi membuang semua kenangannya bersama Maudy. Apalagi mendengar segampang itu Maudy memutuskan tali persahabatan mereka selama ini.

Mendengar hal itu jauh lebih menyedihkan dan mengecewakan dibanding saat jessi harus mengakhiri hubungannya dengan Refal. Mencintai itu memang hak setiap orang.tapi kenapa harus Maudy,Tuhan?      

***

“Jas,gue capek ribut sama lo” keluh Maudy,saat jason menghampiri kearah mereka diarea parkir. Jason menatap Maudy dengan tatapan emosi,“lo bener bener ngecewain kita dy.bisa-bisanya lo seneng disaat jessi terpuruk kaya gini,lo jahat dy”Geram Jason kasar. 

Refal yang berada disamping Maudy saat itu,langsung menyingkirkan jason. ia menarik kerah baju jason “santai sedikit bisa kan,ada masalah apa lo sama maudy?” tanya Refal masih geram melihat ulah jason tadi.

“coba aja tanya sama cewek baru lo yang bisanya jadi perusak hubungan orang”jelas Jason pada refal sembari melirik tak suka pada Maudy. Refal semakin geram mendengar kalimat jason,ia memukul wajah jason dan mendorong jason sampai terjatuh.

terjadi pertengkaran adu mulut yang sengit antar mereka. Refal meraih tangan Maudy kemudian meninggalkan Jason yang wajahnya penuh memar.

“jas....” Reva terbangun dari mimpinya,ia ketakutan membayangkan jason terluka karena refal.

Reva menghela nafas satu dua,untung saja pertengkaran refal dan jason hanya menjadi bunga tidur belaka.ia resah ketakutan membayangkan itu semua,Reva menenangkan dirinya sembari terus berdoa agar hal itu tidak terjadi.


***

“kita udah sampai dy..”tutur Refal,ketika mobilnya telah tiba dan berhenti tepat didepan rumah Maudy. ia menoleh kearah Maudy. rupanya Maudy tertidur pulas,Refal enggan membangunkan Maudy,ia terus tersenyum melihat wajah polos kekasihnya itu.awalnya Refal pikir hubungan antara dirinya dengan Maudy hanya sebatas perasaan senang dan batu loncatan agar dirinya bisa bangkit dari jessi. 

tapi saat ini,disetiap ada Maudy,selalu ada perasaan yang bukan sekedar senang ataupun bangkit dari kertepurukan. Tanpa sadar refal memang tulus bahagia bersama Maudy,ia terus memperhatikan kekasihnya itu,senyum diwajahnya terus terukir.Refal pun mengecup kening Maudy manis.

Hati Refal bukan sekedar bangkit,tapi ia benar benar mencintai kekasihnya,Maudy Reynata.

***

“itu karena perbedaan lo sama dia fal,itu sebabnya jessi akhirin semuanya.dan lo tau kan maudy itu sahabat jessi.demi lo,Maudy rela akhirin persahabatan mereka,semuanya jadi rumit fal”cerita reva panjang lebar menjelaskan semuanya pada refal,refal hanya tertegun diam,ia bingung harus menjawab apa.

Reva kemudian mengingat kejadian kemarin.ia pun menghela nafas, “dan kemarin ngeliat itu semua bikin gue makin kasian sama jessi,Maudy emang terlalu jahat. Dan coba lo pikiran lagi deh fal,lo beneran sayang sama Maudy?” Tanya reva memastikan semuanya.

Mendengar kalimat itu membuat refal angkat bicara,“kalau emang niat maudy kaya gitu, harusnya dari awal dia ganggu gue sama jessi.tapi nyatanya gak kan? gue percaya maudy rev ” nada kalimat refal jelas membela Maudy. 
“tapi fal..”
“gue sayang dia rev,gue tulus sayang sama dia..”        

***

Jessi berjalan menaiki tangga menuju lantai dua dengan langkah ragu,ia tahu ia harus melangkah menuju ke kelas fisika dan itu berarti ada refal disana. Semua keadaan sekarang berbanding terbalik.dulu Refal yang enggan bertemu jessi,dan sekarang jessi yang malah tak tahu harus apa ketika bertemu Refal.

Semenjak ia tahu Refal bersama Maudy,jessi jadi enggan melihat keduanya.fikiran gadis itu terus menyalahkan Maudy.bagi jessi,Maudy adalah penyebab segala kekacauan yang ia rasakan sekarang.

Jessi terus memberanikan diri menuju ke kelas fisika,kemudian langkah gadis itu terhenti ketika melihat orang yang ada difikirannya berjarak beberapa langkah didepannya,ia melihat Maudy menuruni tangga menuju ke lantai satu,pandangan mereka pun saling bertemu,tak dapat dipungkiri ada arti harapan dari pandangan mereka masing-masing.

Tapi nyatanya baik jessi maupun Maudy,keduanya sama-sama diam dan saling mengalihkan pandangan mereka.Maudy pun menuruni tangga dengan terburu-buru,sementara Jessi masih menghentikan langkahnya kemudian melirik tajam maudy penuh rasa kebencian.

***

“Jas,aku mau ngomong sama kamu” pinta Maudy menghampiri Jason dijam istirahat,saat itu jason sedang duduk terpaku membaca buku materi ujian nasional diperpustakaan.

Jason melirik Maudy,kemudian kembali berpura pura sibuk berkutat dengan bukunya. Maudy mengalihkan fokus jason,dengan meraih paksa buku yang sedang jason baca, “jas,dengerin dulu...” ucap Maudy ragu-ragu,nadanya melemah kaku.

“lagi apa sih lo?” hentak jason pada Maudy,Maudy tersentak kaget. “kamu itu sahabat aku juga jas,harusnya kamu juga liat dari sisi aku”

Jason langsung tersenyum remeh,”bukannya lo sendiri ya yang mutusin persahabatan kita” 
“tapi jas....”

***

Pelajaran fisika Jessi duduk sendiri dimeja tengah,ia mengatur pandangannya. Sebisa mungkin bagaimana pun caranya ia berusaha agar tidak menoleh kearah refal. Jessi pun hanya mengarahkan pandangannya kearah tulisan kalimat bercampur rumus dipapan. Ia berusaha fokus mencatat catatan fisika,walau sebenernya ia sendiri tahu fikirannya masih belum bisa melupakan segala kekacauan yang ia rasakan. 

“jes,aku pindah sini gapapa kan?” jessi berhenti mencatat bukunya.ia menoleh ke arah kanannya,mulutnya menjadi kikuk kaku,ia benar-benar bingung harus berbuat apa.

Fal....

***

April 26th 2015
By: Stefani Putri
Via mobile phone. Edited soon 

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.