Untuk kamu yang menunggu seseorang...
Tulisan kali ini diperuntukkan untuk semua yang menunggu dalam ketidakpastian kehidupan...
Sebelum mulai bicara, mari tatap matamu sendiri melalui cermin dan tanyakan pada dirimu: apa yang sebenarnya kamu tunggu?
Seseorang bisa dengan giat menunggu orang lain dalam keadaan dibunuh pelahan lahan ketika perasaan bernama cinta itu selalu membuat dirinya tidak bisa pergi dan lari. Anehnya, orang bisa begitu lama menunggu bahkan ketika dia tahu tidak ada jalan kembali untuk orang yang ia tunggu.
Orang orang yang menunggu terus percaya bahwa suatu hari nanti sang pujaan akan berbalik dan berpulang kepelukan mereka. Tapi tunggu dulu, apa kalian lupa bahwa apa yang kalian percayai tidak sepenuhnya nyata?
Dia pergi, dia meninggalkanmu. Lalu kamu mau terus menunggunya?
Apa karena seribu kenangan yang telah kalian lalui? Atau kepercayaan diri bahwa kamu bisa membahagiakan dia? Atau perasaan menyesal yang teramat sangat sehingga kamu berharap bisa memutar waktu dan mengembalikan segalanya?
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Apapun ceritamu, satu-satunya hal yang harus kamu sadari adalah kamu mematahkan hatimu sendiri. Kamu berdiri pada ketidakpastian hidup yang mungkin saja membuatmu melewatkan segala hal yang lebih baik.
Ya, kamu benar. Hidup ini tidak pasti. Tapi jika kamu terus berpegang pada sesuatu yang tidak mau menjadi peganganmu, apa lagi artinya menunggu?
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Telah berkali kali aku gagal dalam percintaan karena aku selalu percaya pangeranku akan datang karena aku setia menunggunya. Tapi kupelajari dari cerita disekitar bahwa kamu harus berani membuka diri walau bukan berarti kamu melupakan yang lalu dengan mudahnya.
Apa kamu mau terus sengsara menunggu dia yang tidak melihatmu?
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Kamu buta. Kamu tuli. Kamu tak bisa meraba. Kamu tidak bisa merasakan disekitarmu ada orang yang begitu jatuh cinta padamu dan kamu abaikan begitu saja: seperti dia yang mengabaikan kehadiranmu.
Kamu tutup segala pintu yang ada. Kamu halangi celah celah kecil itu dengan kenangan masa lalu. Kamu perluas ruangannya demi menutup ruang untuk yang lain.
Apa kamu lupa bahwa setiap orang patut mendapat kesempatan untuk memperjuangkan cintanya? Kamu pun ingin mendapatkan hal yang sama bukan?
Lalu ketika tidak ada kesempatan untukmu memperjuangkan dia, apa kamu mau terus menunggu dan menutup hati?
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Jangan naif. Aku tidak bodoh. Di dunia yang fana ini, tidak ada orang yang berkata melupakan, padahal hatinya terus tercabik setiap lagu lagu itu diputarkan. Kamu jangan bodoh juga, dong.
Cinta itu bukan hanya menunggu. Cinta itu perlu perjuangan. Cinta itu harus realistis.
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Berhentilah berharap pada sebuah kekosongan, kehampaan, ketidakpastian...
Meski dunia ini tidak pasti, namun menunggu cinta jauh lebih tidak pasti..
Karena hati tidak pernah bisa dipaksakan, meski kamu sudah mencoba berkali, kali, kali.........
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang.....
Pilihanmu hanya dua.
Menetap dan sakit hati atau pergi dan menjemput kebahagiaan sejati......
Tulisan sore saat aku berpikir keras betapa bodohnya aku menunggu orang orang itu: Greyson, Kesatria....... Bodoh.
Sebelum mulai bicara, mari tatap matamu sendiri melalui cermin dan tanyakan pada dirimu: apa yang sebenarnya kamu tunggu?
Seseorang bisa dengan giat menunggu orang lain dalam keadaan dibunuh pelahan lahan ketika perasaan bernama cinta itu selalu membuat dirinya tidak bisa pergi dan lari. Anehnya, orang bisa begitu lama menunggu bahkan ketika dia tahu tidak ada jalan kembali untuk orang yang ia tunggu.
Orang orang yang menunggu terus percaya bahwa suatu hari nanti sang pujaan akan berbalik dan berpulang kepelukan mereka. Tapi tunggu dulu, apa kalian lupa bahwa apa yang kalian percayai tidak sepenuhnya nyata?
Dia pergi, dia meninggalkanmu. Lalu kamu mau terus menunggunya?
Apa karena seribu kenangan yang telah kalian lalui? Atau kepercayaan diri bahwa kamu bisa membahagiakan dia? Atau perasaan menyesal yang teramat sangat sehingga kamu berharap bisa memutar waktu dan mengembalikan segalanya?
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Apapun ceritamu, satu-satunya hal yang harus kamu sadari adalah kamu mematahkan hatimu sendiri. Kamu berdiri pada ketidakpastian hidup yang mungkin saja membuatmu melewatkan segala hal yang lebih baik.
Ya, kamu benar. Hidup ini tidak pasti. Tapi jika kamu terus berpegang pada sesuatu yang tidak mau menjadi peganganmu, apa lagi artinya menunggu?
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Telah berkali kali aku gagal dalam percintaan karena aku selalu percaya pangeranku akan datang karena aku setia menunggunya. Tapi kupelajari dari cerita disekitar bahwa kamu harus berani membuka diri walau bukan berarti kamu melupakan yang lalu dengan mudahnya.
Apa kamu mau terus sengsara menunggu dia yang tidak melihatmu?
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Kamu buta. Kamu tuli. Kamu tak bisa meraba. Kamu tidak bisa merasakan disekitarmu ada orang yang begitu jatuh cinta padamu dan kamu abaikan begitu saja: seperti dia yang mengabaikan kehadiranmu.
Kamu tutup segala pintu yang ada. Kamu halangi celah celah kecil itu dengan kenangan masa lalu. Kamu perluas ruangannya demi menutup ruang untuk yang lain.
Apa kamu lupa bahwa setiap orang patut mendapat kesempatan untuk memperjuangkan cintanya? Kamu pun ingin mendapatkan hal yang sama bukan?
Lalu ketika tidak ada kesempatan untukmu memperjuangkan dia, apa kamu mau terus menunggu dan menutup hati?
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Jangan naif. Aku tidak bodoh. Di dunia yang fana ini, tidak ada orang yang berkata melupakan, padahal hatinya terus tercabik setiap lagu lagu itu diputarkan. Kamu jangan bodoh juga, dong.
Cinta itu bukan hanya menunggu. Cinta itu perlu perjuangan. Cinta itu harus realistis.
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang...
Berhentilah berharap pada sebuah kekosongan, kehampaan, ketidakpastian...
Meski dunia ini tidak pasti, namun menunggu cinta jauh lebih tidak pasti..
Karena hati tidak pernah bisa dipaksakan, meski kamu sudah mencoba berkali, kali, kali.........
Wahai kamu yang sedang menunggu seseorang.....
Pilihanmu hanya dua.
Menetap dan sakit hati atau pergi dan menjemput kebahagiaan sejati......
Tulisan sore saat aku berpikir keras betapa bodohnya aku menunggu orang orang itu: Greyson, Kesatria....... Bodoh.
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}