She takes him away

Kamu gak akan pernah sadar apa yang sebenarnya terjadi sampai kamu berani keluar dari zonamu sendiri.

Kita harus berani belajar melihat dari sudut pandang orang lain. Kita harus berani mengambil keputusan. Kita juga tidak boleh berhenti sebelum benar benar berjuang.

Kadang kamu mungkin akan merasa bahwa seseorang sudah sangat baik untuk kamu. Tapi aku yakin pasti ada celah kecil di mana dia tidak seperti apa yang kamu bayangkan.

Dulu aku kira kami nyata. Dulu aku kira dia yang terakhir dan terbaik. Dulu aku kira dia tidak akan menyakitiku lagi. Tapi dijadikan zona nyaman tanpa disayangi rasanya sangat sakit, kawan.

Saat dia akhirnya pergi, aku berusaha keras untuk membuat spasi besar supaya aku kuat dan melupakan dia. Tapi rasanya ada magnet besar untuk menunjukkan bahwa aku sangat bahagia ketika dia pergi. Padahal kenyataannya tidak sebegitu bahagianya.

Lalu ketika aku tahu dia menyayangi seseorang dan orang itu pergi, aku berusaha setengah mati membuatnya tetap tegar. Dia membuatku merasa dia sangat membutuhkan teman untuk bicara sama seperti saat aku ditinggalkan oleh dia.

Tapi kini saat perempuan itu kembali lagi, aku sadar sebenarnya kami tidak pernah benar benar punya dunia yang sama -atau sekedar frekuensi yang sama untuk bertahan lebih lama.

Kami hanya menggantungkan diri satu sama lain dalam kebutuhan mendesak akan seseorang yang dapat mendampingi disaat saat itu. Walau mungkin aku pernah menyayanginya, tapi rasanya semua sirnah saat aku sadar dia tidak seperti yang aku duga.

Mungkin ini saat di mana aku harus belajar bahwa dalam kehidupan ini jauhilah kata ekspektasi. Itu hanyalah bom waktu yang membunuhmu. Katanya tampak lebih realistis daripada harapan, namun kenyataannya mereka sama sama menjerumuskan.

Sekarang aku yakin, kami memang ada di dunia yang berbeda. Lalu dinding yang kupikir sudah kurobohkan, nyatanya tetaplah sebuah kaca transparan besar. Tampak seperti nyata untuk disentuh namun masih saja terpisah jauh.

Rasanya masih sama sakitnya jika mengingat bahwa mungkin saja kami nyata. Namun tetap saja, kami tidak pernah benar benar ada.

She comes again. She takes away my pain...

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.