Graduation Syndrome: Menjelang Kelulusan
Hari ini gue ke sekolah dan ngobrol selama 1,5 jam sama guru kesayangan gue, Bu Rina. Beliau adalah guru Matematika gue saat kelas 12. Obrolan gue cukup asyik. Dimulai dari pertanyaan Bu Rina tentang gue dan Kesatria, di ulang tahun ke 18 gue, Bu Rina ngegeret Kesatria masuk ke kelas gue dan membuat gue malu setengah mati.
HAHAHAHA. Tumben kan gue bisa malu?
Gue cerita tentang perasaan gue sekarang.
Jujur, gue takut mau graduation.
Kenapa Tip? Gue terlalu cinta sama yang namanya comfortzone. Gue gak begitu "ingin kembali" tapi gue juga belum siap melepas. Gue takut kehilangan. Itu yang selama ini gue rasakan. Gue bukan orang yang siap dengan kehilangan tapi gue siap memulai yang baru.
Sebulan terakhir ini temen temen gue sibuk semua pada cari kuliah sementara gue gak ngapa ngapain... Banyak perbedaan yang terjadi sampai gue menyimpulkan kalo gue udah siap melewati masa SMA. Tapi di dua minggu sebelum kelulusan, rasanya gak rela.
Tapi kita gak bisa lari, kan?
Kata Bu Rina, wajar kalo gue masih kangen sama sekolah ini walau terkadang rasanya asing. Itu namanya emosi sebelum lulus. Semua orang juga merasakannya. Bagaimana hati gue merasa super duper gak karuan setiap lewatin best spot di sekolah... Atau inget nada nada yang sering gue gumamkan...
Pada akhirnya semua itu akan lenyap dimakan oleh waktu dan tersisa sebagai memori; entah manis atau pahit, yang jelas kita gak bisa kembali.
Bu Rina juga mengingatkan gue untuk selalu positif thinking karena gue juga sadar, hubungan gue hancur karena gue sendiri yang negatif thinking. Gue terlalu sering minta penjelasan. Gue gak bisa menyimpulkan dan keep it for my self.
Gue yang bego. Sangat bego.
Tapi kata Bu Rina, jadikan itu pelajaran. Jalani apa yang bisa dijalani, nikmati hecticnya. Takdir akan membawa kita ke tempat dimana kita pantas berpulang.
Sorenya gue latihan sama SGV. It seems familiar, seriously. But unfortunately, it wasn't feel like home.....
Apa kalian juga merasakan hal yang sama kayak gue?
Saat rasanya dunia runtuh berantakan? Sama sahabat lo jadi renggang, lo menghancurkan hubungan lo sendiri, lo harus kehilangan comfortzone lo........
Kenapa gue kali ini jadi kayak anak anak banget sih....
HAHAHAHA. Tumben kan gue bisa malu?
Gue cerita tentang perasaan gue sekarang.
Jujur, gue takut mau graduation.
Kenapa Tip? Gue terlalu cinta sama yang namanya comfortzone. Gue gak begitu "ingin kembali" tapi gue juga belum siap melepas. Gue takut kehilangan. Itu yang selama ini gue rasakan. Gue bukan orang yang siap dengan kehilangan tapi gue siap memulai yang baru.
Sebulan terakhir ini temen temen gue sibuk semua pada cari kuliah sementara gue gak ngapa ngapain... Banyak perbedaan yang terjadi sampai gue menyimpulkan kalo gue udah siap melewati masa SMA. Tapi di dua minggu sebelum kelulusan, rasanya gak rela.
Tapi kita gak bisa lari, kan?
Kata Bu Rina, wajar kalo gue masih kangen sama sekolah ini walau terkadang rasanya asing. Itu namanya emosi sebelum lulus. Semua orang juga merasakannya. Bagaimana hati gue merasa super duper gak karuan setiap lewatin best spot di sekolah... Atau inget nada nada yang sering gue gumamkan...
Pada akhirnya semua itu akan lenyap dimakan oleh waktu dan tersisa sebagai memori; entah manis atau pahit, yang jelas kita gak bisa kembali.
Bu Rina juga mengingatkan gue untuk selalu positif thinking karena gue juga sadar, hubungan gue hancur karena gue sendiri yang negatif thinking. Gue terlalu sering minta penjelasan. Gue gak bisa menyimpulkan dan keep it for my self.
Gue yang bego. Sangat bego.
Tapi kata Bu Rina, jadikan itu pelajaran. Jalani apa yang bisa dijalani, nikmati hecticnya. Takdir akan membawa kita ke tempat dimana kita pantas berpulang.
Sorenya gue latihan sama SGV. It seems familiar, seriously. But unfortunately, it wasn't feel like home.....
Apa kalian juga merasakan hal yang sama kayak gue?
Saat rasanya dunia runtuh berantakan? Sama sahabat lo jadi renggang, lo menghancurkan hubungan lo sendiri, lo harus kehilangan comfortzone lo........
Kenapa gue kali ini jadi kayak anak anak banget sih....
Makanya stay possitive tip. abagus negatif terus! \(w)/
BalasHapusIm trying!
HapusBenar kata Bu Rina... Jalani apa yang bisa dijalani, nikmati hectic-nya. Takdir akan membawa kita ke tempat dimana kita pantas berpulang :)
BalasHapusKalau butuh motivasi sila mampir :)
Iyaaa om bisotku;3
Hapus