Please, stay.

Entah harus kehilangan berapa banyak orang lagi sampai gue bisa tenang dan santai menghadapi semuanya. Tapi gue cukup keren lho sekarang. Kalo ada yang "memercik api" dan tampak tidak mau usaha langsung gue coret.

Menurut gue sebuah persahabatan adalah ketika saling menghargai dan mendukung satu sama lain. Gue baru aja belajar hal ini beberapa minggu yang lalu.

Gue marah dan kecewa pada beberapa orang yang sibuk bukan main saat gue butuh. Kasarnya, mereka lagi sibuk sama kehidupan pribadi mereka masing masing which is menurut gue.. Hmm kenapa sih gak sebentar aja dengerin gue dulu?

Gue juga cukup kecewa pada orang yang 'mengabaikan gue' dan gak ada usahanya sama sekali. Gue sempet kayak... Elah, apa susahnya sih luangin waktu sebentar?

Tapi kalo dipikir pikir.. Iya ya.. Pasti kita akan ada saat di mana sibuk sama dunia sendiri. What I mean is dunia yang nyata, orang di sekeliling kita, bukan yang lagi jauh.

Kunci bahagia emang cuman bersyukur, gak ada lagi.

Waktu gue lagi manis manisnya sama dia, gue juga males bales chat temen dan seakan acuh tak acuh aja. Gue lebih fokusin diri gue sama dia. Waktu gue lagi kerja di Shelter, gue juga males ngurusin printilan kecil dari temen temen gue, gue fokus aja sama kerjaan gue.

Secara gak sadar hal itu emang membuat suatu hubungan bisa jadi renggang. Kaya biasanya chatnya super manis jadi jutek, di grup cuman sekedar read atau balesnya setiap 12jam sekali. Gue ngerasa mati rasa pas nungguin dia lagi belajar buat SBM dan gak bisa ngobrol sama gue yang padahal... Orang lain bisa.

Tapi kembali lagi, semua orang punya kesibukan dan kita gak bisa nuntut sesuatu untuk tetap sama seperti biasanya. Semua akan berubah pada waktunya.

Gue pernah sebel sama dia karena dia "berubah" dan gue ngerasa asing. Tapi ketika gue tilik lagi, gue pun berubah dan mungkin dia juga merasa asing.

Gak akan ada yang tetap sama dan kita gak bisa balikin hal yang sudah berubah seperti semula. Tapi kita bisa kompromi dengan hati.

Kita yang harus kompromi sama perasaan kita sendiri, maklumin perubahan, mencoba ikutin ritmenya dan bersyukur bahwa orang orang yang kita sayang masih ada di sekeliling kita.

Semalam gue kacau balau dan ternyata gak cuman gue yang ngerasa gini, tapi sahabat sahabat gue juga. Makin lama hubungan kami dengan orang orang yang dulunya sangat dekat terasa renggang dan dingin. Gue gak tau siapa yang salah...

Nyokap gue dan Nyokapnya si dia sama sama bilang sama gue untuk coba berpikir tentang situasi sekarang yang gak sama lagi. Semuanya pasti berubah..

Kadang gue takut kehilangan temen temen gue, tapi semalam salah satu sahabat gue bilang gini..

"Lo tau kan temen gue gak banyak? Gak semua orang bisa nerima kita even we do kindness things. Jadi kenapa kita gak bersyukur aja? Just dont give a shit to the one who leave you if they're not worth it."

Jadi gue mulai mengerti apa yang namanya persahabatan.. Mungkin, mungkin akan sampai di fase di mana serenggang ini. Seperti postingan gue sebelumnya, biarkan jarak dan waktu melakukan tugas magisnya. Kali ini kerenggangan di antara persahabatan gue pun akan kembali utuh seiring dengan berjalannya waktu, gue yakin.

Intinya jangan menuntut dan berharap. It kills.

Gue pernah baca quotes bagus...

"When do you know its over?" He asked.
She answered quitely. "When there's no one trying or even worst; when trying no longer works."

Jadi kalo di persahabatan kalian renggang, menurut gue kasihlah jarak dan waktu. Setelah itu kalian cobalah jadi pihak yang memperjuangkan kalo emang pihak sebrang gak mau berjuang.

But if it is not works... I'm afraid you're already loose your friend. Beacuse I believe, teman sebenarnya akan berjuang...

Walau gak bisa ketemu, walau jarak jauh, walau berantem, walau diadu domba orang lain, walau marah, walau kecewa, walau punya temen baru sekalipun....

Teman sebenarnya akan berjuang bareng bareng. Just try... and dont put your hope too much;)

4 komentar:

  1. Keren2! Dalem banget nih maknanya ahaha. Satu lagi, bukan sahabat namanya kali gak pernah ada konflik! :D

    -jevonlevin.com

    BalasHapus
  2. Mencari sahabat sejati memang tidak mudah ya. Tapi meminimalis konflik dengan sahabat juga salah satu resep agar persahabatan abadi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehehe kalo gak ada berantem namanya bukan sahabat;)

      Hapus

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.