Untuk kamu yang terjebak dalam cinta tapi beda...

Kenapa kita merasa patah hati bila kisah kita sebenarnya sudah berakhir?



Pertanyaan itu terus bergeming di kepala gue tatkala gue sedang dalam perjalanan pulang menuju apartemen gue. Belakangan, gue sering mendengar cerita cerita tentang orang yang mengalami "cinta tapi beda" ini. Bukan, jangan salah sangka dulu. Beda disini bukan hanya tentang agama, namun bisa juga tentang persepsi dan perasaannya.

Ada beberapa cerita di mana dua orang sedang berhubungan cukup dekat namun salah satu di antaranya menginterpretasikan hubungan tersebut "terlalu jauh" sehingga hubungan mereka gagal. Kebanyakan pihak yang satunya hanya ingin menjadi teman atau sudah sangat nyaman untuk menjadi teman sehingga tidak berpikir untuk ke arah yang lebih jauh. Hal ini jelas menyebabkan timbulnya beda persepsi akan sebuah hubungan dan menghasilkan sebuah perpisahan.

Ada juga beberapa cerita yang memang jelas; satu orang punya hati, satu orang tidak punya hati. Orang yang punya hati berperan sebagai pemberi cinta sementara orang yang tidak punya hati seenaknya menerima "pleasure" tersebut dengan prinsip nothing to loose aja, karena dia juga gak punya perasaan sama si pemberi. Hal ini membuat si pemberi akan sangat patah hati kalo tau dia cuman "dimanfaatkan" oleh orang lain:")

Dan masih banyak cerita cinta tapi beda yang menyebabkan sebuah perpisahan. Lalu yang gue pertanyakan adalah kenapa kita masih bisa ngerasa patah hati sih kalo hubungan kita dengan orang yang kita sayang sudah berakhir?

Kadang berakhirnya cerita semacam ini adalah ketika kedua belah pihak jujur akan keadaan masing-masing atau ada kejadian yang membuat kamu tahu bahwa dia tidak punya perasaan juga untuk kamu. Lalu ketika kita sudah tahu perasaannya tidak sama dengan kita, memang wajar jika kita merasa kecewa. Namun setelahnya, kenapa kita masih terus merasa patah hati?

Bukannya dia yang rugi karena kehilangan orang yang mencintainya?
Sementara kita hanya kehilangan orang yang kita cintai,
ketika di luar sana masih banyak orang yang mau mencintai kita?

Jawaban ini gak bisa gue temui sampai akhirnya gue sadar sebuah perasaan hadir karena keterbiasaan, kenyamanan dan ketertarikan. Gue tahu cerita kalian mungkin sudah berakhir, tapi ketika masih ada kesempatan untuk dekat dengan dia, secara gak sadar otak kalian membandingkan dia yang sekarang dengan dia yang dulu. Hal itu membuat kalian yang harusnya healing malah patah hati berkali kali.

Cinta tapi beda adalah hal yang lumrah di muka bumi ini. Bukan berarti kamu adalah spesies paling tidak beruntung karena mengalami ini. Bukan berarti kamu tidak pantas dicintai hanya karena kamu mencintai orang yang tidak mencintai kamu. Semua orang pantas bahagia, kok.  Tapi mungkin kamu harus menunggu agak lebih lama dari yang lain.

Gue juga sering merasa kecewa..

Seperti saat gue ngobrol sama dia dan teringat masa lalu. Gue melihat dia dan gue bilang, lho? Kenapa ya? Kenapa dia tidak sama seperti yang dulu? Kenapa ada orang lain yang mengisi posisi gue? But then, saat gue sadar.. Bukan gue yang harusnya merasa kehilangan dan rugi, tapi dia.. Bukan gue yang salah akan cinta tapi beda ini, melainkan dia.. Gue mencoba untuk mendewasakan diri gue.

Apapun yang terjadi, perbedaan apapun yang memisahkan kita, itu adalah pelajaran berharga dari Allah. Gue percaya Allah punya rencana buat kita dan kita sekarang sedang berada di tempat yang ia inginkan. Gue harus mencoba menyembuhkan diri gue.

Tapi ketika perasaan itu kembali lagi...

Ingatlah elo sangat beruntung karena menjadi orang yang memberi, bukan yang tidak menerima. Orang yang berjuang, bukan diperjuangkan. Orang yang menetap, bukan yang memilih pergi. Karena untuk orang orang yang berjuang akan selalu ada balasan yang setimpal pada akhirnya.

Bukan fair, tapi breakeven.

Elo dan dia akan merasakan hal yang sama sesuai porsinya.

Bersyukurlah jika elo mengalami cinta tapi beda namun tidak dipersatukan oleh Tuhan. Percayalah, setiap pertemuan dan perpisahan selalu punya makna kok;)

Untuk kamu yang mengalami cinta tapi beda.. Boleh patah hati, boleh kecewa, boleh sedih.. Tapi jangan terlalu lama. Kamu sangat beruntung menjadi orang yang tahu rasanya penolakan dan kekecewaan. Karena suatu hari saat kamu yang diberikan cinta, kamu tahu bagaimana menerima jika ingin menerima dan mencoba untuk jauh lebih baik dari apa yang dulu orang tersebut lakukan kepada kamu ketika kamu tidak bisa menerimanya.


Jadi kenapa kamu masih patah hati?


Karena kamu masih rindu pada dia yang dulu, bukan dia yang sekarang ada di hadapan kamu.





Ps: Belajarlah untuk memaafkan dan membuka hati. Gak ada salahnya kok buat jadi lebih dewasa;)

2 komentar:

  1. "Kamu sangat beruntung menjadi orang yang tahu rasanya penolakan dan kekecewaan" :) gak ada teori tentang dua rasa di atas, unuk tahuh yah harus mengalami, nice share Tipluk :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ahahahaha butuh waktu kak sampai bisaaa paham;3 sama sama...

      Hapus

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.