Jarak: Kita beda atau Kamu beda?
Kata orang jarak diciptakan supaya kita bisa merasakan rindu di tengah tengah ruang yang ada. Tapi belakangan gue gak percaya teori tersebut. Malah semakin ada jarak, semakin gue merasa kehilangan orang yang gue sayangi.
Bicara tentang jarak, gak selamanya hanya tentang beda tempat kuliah, beda kota, beda kesibukan.. Menurut gue jarak hanyalah salah satu alasan untuk membenarkan sikap kita yang memilih untuk tidak lagi berusaha. Tidak berusaha untuk menyempatkan waktu, tidak lagi membalas pesan ketika kita punya kesempatan, tidak lagi menjadikan orang tersebut sebagai prioritas di sela sela kesibukan kita.
Contohnya ketika gue merasa gue punya jarak dengan cowok ini karena kesibukan kami satu sama lain. Kesibukan yang menimbulkan jarak menjadi salah satu pembenarannya untuk gak lagi punya waktu buat kami. Dia selalu berdalih bahwa kami sudah beda kesibukan, jelas tidak pernah punya waktu. Tapi ketika gue berpikir lagi... Apakah kami benar benar beda atau hanya dia yang beda?
Atau contoh lainnya ketika setelah 4 bulan gue gak ketemu seseorang dan ketika ada kesempatan untuk dia bisa ngobrol sama gue, dia gak memakai itu sama sekali. Ketika disela sela kesibukan gue, gue masih menyempatkan menelpon dia karena gue pengen denger suara dia lagi, dia gak menjawab dan tidak ada kabar sama sekali.
Jarak yang dulu katanya menjadi penguat suatu hubungan sekarang malah jadi alasan bahwa "kita sekarang beda, kamu tidak bisa mengharapkan hal yang sama lagi dengan dulu." Tapi apa benar jarak yang membuat kita beda? Bukan salah satu di antara kita yang memutuskan untuk membuat perbedaan itu?
Sampai sampai gue sendiri bingung...
Siapa sih yang seharusnya gue perjuangkan? Gue kasih waktu setulus hati? Gue kasih ruang terbesar di hidup gue?
Ketika jarak membuat perbedaan... Ketika kita, beda. Kamu, beda.
Bicara tentang jarak, gak selamanya hanya tentang beda tempat kuliah, beda kota, beda kesibukan.. Menurut gue jarak hanyalah salah satu alasan untuk membenarkan sikap kita yang memilih untuk tidak lagi berusaha. Tidak berusaha untuk menyempatkan waktu, tidak lagi membalas pesan ketika kita punya kesempatan, tidak lagi menjadikan orang tersebut sebagai prioritas di sela sela kesibukan kita.
Contohnya ketika gue merasa gue punya jarak dengan cowok ini karena kesibukan kami satu sama lain. Kesibukan yang menimbulkan jarak menjadi salah satu pembenarannya untuk gak lagi punya waktu buat kami. Dia selalu berdalih bahwa kami sudah beda kesibukan, jelas tidak pernah punya waktu. Tapi ketika gue berpikir lagi... Apakah kami benar benar beda atau hanya dia yang beda?
Atau contoh lainnya ketika setelah 4 bulan gue gak ketemu seseorang dan ketika ada kesempatan untuk dia bisa ngobrol sama gue, dia gak memakai itu sama sekali. Ketika disela sela kesibukan gue, gue masih menyempatkan menelpon dia karena gue pengen denger suara dia lagi, dia gak menjawab dan tidak ada kabar sama sekali.
Jarak yang dulu katanya menjadi penguat suatu hubungan sekarang malah jadi alasan bahwa "kita sekarang beda, kamu tidak bisa mengharapkan hal yang sama lagi dengan dulu." Tapi apa benar jarak yang membuat kita beda? Bukan salah satu di antara kita yang memutuskan untuk membuat perbedaan itu?
Sampai sampai gue sendiri bingung...
Siapa sih yang seharusnya gue perjuangkan? Gue kasih waktu setulus hati? Gue kasih ruang terbesar di hidup gue?
Ketika jarak membuat perbedaan... Ketika kita, beda. Kamu, beda.
:)
BalasHapusTenang ajah...walau di percintaan jarak bikin masalah, buat belanja online gak ada masalah tuh. Cek harga dulu di priceza.co.id sebelum beli di OS yak...pesanan langsung sampai rumah kamu
BalasHapushahaha;)
Hapus