Question of The Week: Kuliah sambil kerja? Yakin?
Pagi ini gue terbangun dengan dilema luar biasa: kalo gue keramas, gue nyatok lagi, tapi rambut gue masih bagus kok. Tapi kalo gue bilang rambut gue bagus, pas gue pergi tiba tiba jadi lepek. Tapi kalo gue keramas, it takes almost an hour only for make it dry and do the ironing. Jadi menurut kalian gue harus gimana?! *jadi marah*
Anyway, lately gue dapet banyak pertanyaan dari teman teman gue yang tahu gue sudah tanda tangan kontrak kerjaan. Alhamdulillah, di semester 3 ini gue resmi kerja sambil kuliah. Gak lagi cuman kerja sebagai freelancer artikel atau anak magang radio, sekarang gue kerja di radio kampus gue;) Pertanyaan nya semua orang sama, "yakin?"
Back to March when I was so dissapointed karena gak dapet kelas pagi untuk semester 3 dan seterusnya, saat masuk semester 2 gue ternyata menjadi salah satu mahasiswa di academic list untuk masuk jurusan Mass Communication kelas Excellent. Jadi di kampus gue ada kelas unggulan gitu dengan anak anak terpilih yang kelasnya itu siang. Kalo di kelas Excellent, kita akan dapat kelas tambahan bahasa dan soft skills, juga jadi prioritas untuk student exchange, akselerasi S2 dan juga kalo mau jadi asdos. Dari situ gue mulai berpikir, "oh.. Jangan jangan ini maksud Allah kenapa gue gak dapet pagi.. Digantiin sama ini.."
Setelah resmi menerima kelas Excellent, gue menikmati kuliah pagi dan pulang kuliah jalan jalan, baru sore ke malamnya main di radio. Sekitar 4 sampai 5 bulan dari resmi jadi anak Excellent, masa jabatan gue sebagai creative division di London School Radio juga akan berakhir dan gue memutuskan untuk ikut lagi di kabinet masa bakti selanjutnya. Nah berhubung kampus gue gak lagi di Intiland Tower, melainkan di Sudirman Park, yang tentu saja satu area dengan Apartemen gue, otomatis gue akan lebih sering lagi main di kampus dan di radio.
Radio kampus gue berada di gedung B yang merupakan gedung perkuliahan gue sebagai anak Mass Communication, which is bisa kebayang dong gue akan sering stay di kampus B? Lalu station manager gue sudah menawarkan gue untuk kerja membantu dia sebagai trainee kampus dari semester 1 dan akhirnya.. Dengan segala pertimbangan dan uji coba sebulan bahwa gue masih bisa nulis, belajar, nonton film, ketemu temen dan bisa menghemat uang transportasi, akhirnya gue pun bekerja deh! Yeay! *gue heboh sendiri*
Gue rasa setiap orang pasti punya pertimbangannya sendiri untuk memilih kuliah sambil bekerja. Tapi gue pribadi ingin mencoba bekerja dengan office hours yang 8 jam, punya kantor, job desk dan gaji bulanan yang pasti. Mungkin rasanya gue seperti "mengabaikan masa masa bermain gue", tapi setelah gue pikir pikir, kerjaan gue di radio tuh menyenangkan seperti kesukaan gue; produksi, bikin acara, ketemu orang, siaran.. Pekerjaan yang gak semua orang bisa dapatkan dan one of my dreamjob is bekerja sesuai dengan passion dan hobi gue.
Gue belum bisa share apa manfaat dari kuliah sambil kerja kecuali udah bisa jajanin diri sendiri dan keponakan HAHAHA tapi mungkin kekurangannya adalah gue gak punya waktu bersosialisasi sebanyak dulu lagi. Tapi justru bagus sih untuk gue, gue bener bener pengen menyibukkan diri supaya mendewasakan hati dan pikiran.
Selama satu bulan ini, gue mengalami hal hal yang gak mengenakkan tapi banyak yang seru juga. Ditinggalin pas lagi sayang sayangnya, merasa "dijauhi" oleh beberapa pihak sampai sadar banyak hal baik yang udah lama gak gue lakukan seperti tuker pikiran sama temen temen gue, baca buku, nonton film, ketawa ketawa tanpa insecure, membahagiakan diri.
The best thing to heal your pain is to make yourself busy with good things. Dan untuk pertama kalinya setelah gue dan doi berpisah berkali kali, kalimat "mari menyibukkan diri" dari dia untuk gue benar benar berguna. Gue lihat dia sibuk banget dan dia tampaknya lebih bahagia dan enjoy himself tanpa gue, so do I lah. Masa dia bahagia tapi gue sedih sedih aja? No no no way.
Selain itu karena sibuk dengan hal hal baik, kita juga jadi bisa membiasakan diri untuk menghindari hal hal jelek, jadi lebih profesional dan mawas diri. Intinya adalah belajar menjaga diri sendiri supaya orang lain yang mau nyakitin kita juga mikir mikir:p
So, mungkin alasan yang bikin gue yakin untuk kerja adalah selain kerjaan gue seru, tempat kerjanya satu lokasi dengan kampus dan rumah, ya tentu saja karena gue semakin merasa ini passion gue. Nulis, siaran, bikin video, bikin script, baca fiksi & non fiksi, bikin berita, ketemu orang -kerja di media. Mungkin jadi talent selain nulis buku bukanlah keahlian gue, tapi kerja di media bener bener seru! Selain itu kerjaan gue insya Allahh gak ngeganggu kuliah gue karena mereka satu jalur & satu bidang. Jadi berasa disuruh belajar tapi dibayar;'3
Dan gue berharap siapapun kalian, kalian juga bisa menemukan dunia yang cocok sesuai minat dan bakat kalian. Satu yang harus kalian tahu, orang baik untuk orang baik. Kalo disekitar kalian gak baik, mungkin mereka emang bukan orang yang baik untuk kamu atau ada yang salah sama kamu. Cepat cepat introspeksi diri dan hindari main di area kontroversi. Banyak banyak bersyukur, insya Allah lebih tenang dan bahagia;)
Capek itu pasti ada. Tapi mengeluh gak menyelesaikan apa apa. Belajar untuk percaya bahwa jika kita melakukan sesuatu dengan sungguh sungguh hasilnya pun gak akan pernah mengkhianati kita. Tuhan selalu memberikan jalannya.
Ps: Heartbreak will always change you, and thank you, this time, I've changed better and better.
Anyway, lately gue dapet banyak pertanyaan dari teman teman gue yang tahu gue sudah tanda tangan kontrak kerjaan. Alhamdulillah, di semester 3 ini gue resmi kerja sambil kuliah. Gak lagi cuman kerja sebagai freelancer artikel atau anak magang radio, sekarang gue kerja di radio kampus gue;) Pertanyaan nya semua orang sama, "yakin?"
Back to March when I was so dissapointed karena gak dapet kelas pagi untuk semester 3 dan seterusnya, saat masuk semester 2 gue ternyata menjadi salah satu mahasiswa di academic list untuk masuk jurusan Mass Communication kelas Excellent. Jadi di kampus gue ada kelas unggulan gitu dengan anak anak terpilih yang kelasnya itu siang. Kalo di kelas Excellent, kita akan dapat kelas tambahan bahasa dan soft skills, juga jadi prioritas untuk student exchange, akselerasi S2 dan juga kalo mau jadi asdos. Dari situ gue mulai berpikir, "oh.. Jangan jangan ini maksud Allah kenapa gue gak dapet pagi.. Digantiin sama ini.."
Setelah resmi menerima kelas Excellent, gue menikmati kuliah pagi dan pulang kuliah jalan jalan, baru sore ke malamnya main di radio. Sekitar 4 sampai 5 bulan dari resmi jadi anak Excellent, masa jabatan gue sebagai creative division di London School Radio juga akan berakhir dan gue memutuskan untuk ikut lagi di kabinet masa bakti selanjutnya. Nah berhubung kampus gue gak lagi di Intiland Tower, melainkan di Sudirman Park, yang tentu saja satu area dengan Apartemen gue, otomatis gue akan lebih sering lagi main di kampus dan di radio.
Radio kampus gue berada di gedung B yang merupakan gedung perkuliahan gue sebagai anak Mass Communication, which is bisa kebayang dong gue akan sering stay di kampus B? Lalu station manager gue sudah menawarkan gue untuk kerja membantu dia sebagai trainee kampus dari semester 1 dan akhirnya.. Dengan segala pertimbangan dan uji coba sebulan bahwa gue masih bisa nulis, belajar, nonton film, ketemu temen dan bisa menghemat uang transportasi, akhirnya gue pun bekerja deh! Yeay! *gue heboh sendiri*
Gue rasa setiap orang pasti punya pertimbangannya sendiri untuk memilih kuliah sambil bekerja. Tapi gue pribadi ingin mencoba bekerja dengan office hours yang 8 jam, punya kantor, job desk dan gaji bulanan yang pasti. Mungkin rasanya gue seperti "mengabaikan masa masa bermain gue", tapi setelah gue pikir pikir, kerjaan gue di radio tuh menyenangkan seperti kesukaan gue; produksi, bikin acara, ketemu orang, siaran.. Pekerjaan yang gak semua orang bisa dapatkan dan one of my dreamjob is bekerja sesuai dengan passion dan hobi gue.
Gue belum bisa share apa manfaat dari kuliah sambil kerja kecuali udah bisa jajanin diri sendiri dan keponakan HAHAHA tapi mungkin kekurangannya adalah gue gak punya waktu bersosialisasi sebanyak dulu lagi. Tapi justru bagus sih untuk gue, gue bener bener pengen menyibukkan diri supaya mendewasakan hati dan pikiran.
Selama satu bulan ini, gue mengalami hal hal yang gak mengenakkan tapi banyak yang seru juga. Ditinggalin pas lagi sayang sayangnya, merasa "dijauhi" oleh beberapa pihak sampai sadar banyak hal baik yang udah lama gak gue lakukan seperti tuker pikiran sama temen temen gue, baca buku, nonton film, ketawa ketawa tanpa insecure, membahagiakan diri.
The best thing to heal your pain is to make yourself busy with good things. Dan untuk pertama kalinya setelah gue dan doi berpisah berkali kali, kalimat "mari menyibukkan diri" dari dia untuk gue benar benar berguna. Gue lihat dia sibuk banget dan dia tampaknya lebih bahagia dan enjoy himself tanpa gue, so do I lah. Masa dia bahagia tapi gue sedih sedih aja? No no no way.
Selain itu karena sibuk dengan hal hal baik, kita juga jadi bisa membiasakan diri untuk menghindari hal hal jelek, jadi lebih profesional dan mawas diri. Intinya adalah belajar menjaga diri sendiri supaya orang lain yang mau nyakitin kita juga mikir mikir:p
So, mungkin alasan yang bikin gue yakin untuk kerja adalah selain kerjaan gue seru, tempat kerjanya satu lokasi dengan kampus dan rumah, ya tentu saja karena gue semakin merasa ini passion gue. Nulis, siaran, bikin video, bikin script, baca fiksi & non fiksi, bikin berita, ketemu orang -kerja di media. Mungkin jadi talent selain nulis buku bukanlah keahlian gue, tapi kerja di media bener bener seru! Selain itu kerjaan gue insya Allahh gak ngeganggu kuliah gue karena mereka satu jalur & satu bidang. Jadi berasa disuruh belajar tapi dibayar;'3
Dan gue berharap siapapun kalian, kalian juga bisa menemukan dunia yang cocok sesuai minat dan bakat kalian. Satu yang harus kalian tahu, orang baik untuk orang baik. Kalo disekitar kalian gak baik, mungkin mereka emang bukan orang yang baik untuk kamu atau ada yang salah sama kamu. Cepat cepat introspeksi diri dan hindari main di area kontroversi. Banyak banyak bersyukur, insya Allah lebih tenang dan bahagia;)
Capek itu pasti ada. Tapi mengeluh gak menyelesaikan apa apa. Belajar untuk percaya bahwa jika kita melakukan sesuatu dengan sungguh sungguh hasilnya pun gak akan pernah mengkhianati kita. Tuhan selalu memberikan jalannya.
Ps: Heartbreak will always change you, and thank you, this time, I've changed better and better.
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}