Question of The Week: Apa yang terjadi setelah resmi sarjana?

Beberapa bulan belakangan ini gue sudah melihat banyak orang yang lalu lalang stress karena menyusun skripsi, magang beserta detik detik menjelang sidang. Di tahun keempat rasanya semua lebih berat dari yang kemarin kemarin. Ada banyak tuntutan yang berkecamuk di kepala selagi menyusun tugas akhir; habis ini kerja di mana? Ada prospek nggak ya buat jadi karyawan tetap di tempat magang sekarang? Apa gue ambil master (S2) aja? Ini gue kuliah sambil kerja, pengen cepet kelar deh mau kerja aja gak mau ribet sama ginian lagi...



Gue rasa setiap orang pasti berusaha menentukan jalan terbaik setelah resmi sarjana. Ada teman gue, Kak Olga Agata yang dari saat kuliah sudah bekerja. Setelah lulus S1, dia tetap kerja sambil ambil S2. Teman gue yang lain, ada yang setelah lulus lagi coba coba lamar di beberapa perusahaan karena tempat magang dia kemarin ngga memenuhi prospek. Teman gue yang lainnya ada yang sudah di lamar saat skripsi, jadi setelah sidang berakhir dan sudah diresmikan wisuda, dia akan menikah dengan pasangannya. Teman gue yang di atas, Mayke Angelica, lulusan International Relations dari satu setengah tahun yang lalu sudah bekerja di Media Center kampus gue. Jadi saat lulus, ngga terlalu banyak yang berubah. Cuman statusnya pekerja yang sudah sarjana, bukan lagi pekerja yang masih mahasiswa.

Lalu gue? Elo? Apa yang akan terjadi setelah kita resmi sarjana?

Gue memutuskan untuk menikmati hidup terakhir gue berkuliah normal, jadi anak yang bernapas sangat banyak dari kiriman Nyokap dan work hard - play hard di tahun ketiga gue. Sebelum di tahun ke empat gue harus pusing skripsi - magang - akselerasi S2, gue pengen nikmatin apa yang belum gue capai di tahun pertama dan kedua.

Gue terlalu sering hidup in a rush. You know what I mean? Lihat orang punya apa, gue juga harus punya. Lihat orang sudah sampai mana, gue akan kejar biar gue juga bisa di sana. Hidup gue asyik dan seru karena penuh target. Tapi kadang, gue lupa apa yang sebenarnya buat gue merasa satisfied?

Hingga akhirnya keputusan gue adalah tahun ini merupakan tahun terakhir gue main sambil mencoba cari jati diri gue; sebenarnya gue mau ngapain habis sarjana? Gue mau kerja di media kah? Atau mau ke penerbitan, jadi editor buku dan nulis buku juga? Atau gue mau ke promotor karena gue suka banget rasa hectic mau matinya bikin event?

Atau apa?

I'm trying to figure it out.

Tapi yang jelas, setelah tahun ketiga ini lewat, gue akan hidup di another level of adult life; cari kerjaan, desperate dimaki bos, project yang panjang.. Gue harus menata diri gue, keinginan gue dan impian gue sebelum nantinya akan menjalani itu.

Walau ada beberapa teman gue yang sudah memulai merintis karir dari sekarang, mulai dari jadi volunteer sampai cari kerja beneran.. Kalo diperspektif gue, gue pengen apa yang gue lakuin satu tahun ke depan itu enggak useless, bisa jadi bahan buat latihan sebelum ketemu dunia baru, tapi gue masih bisa nikmatin itu. Jadi gue milih sebagai mahasiswa biasa, belajar, ambis, di UKM dan juga main sama temen temen. Dan temen gue yang lain ada yang udah ambis kerja.

Ngga ada yang salah. Semua orang punya pilihan masing - masing kan?

Well, inginnya setelah sarjana nanti gue bisa mendapat pekerjaan yang di luar lingkungan LSPR. Ketemu orang baru dan belajar hal hal baru. Melakukan yang gue suka dan mengerjakan apa yang membuat gue tertantang. Sembari menata hidup dan kalo sudah waktunya, nanti ketemu orang baik yang mau nemenin gue dan mau ditemenin gue;)

Don't do anything in a rush, babe. Good things take times;)

2 komentar:

  1. Mudah mudahan cepet kelar kuliahnya...
    Kalo saya pengen cari beasiswa buat s2...semangat ya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat yaa Kak kejar S2nya! Pasti bisa kalo gigih^^

      Hapus

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.