Jatuhkan Hati Sejatuh Jatuhnya
Bila kamu jatuh cinta, apakah kamu biarkan Tuhan memberikan jalan atau kamu mencari sendiri jalannya?
Diri ingin berkata bahwa ia lelah untuk memulai cerita. Titik dimana kriteria tak lagi jadi peran utama, melainkan hati menentukan segalanya. Jika melihat orang lain mampu jatuh hati tiba tiba, maka kenapa hati sendiri tak bisa?
Layaknya sebuah perkenalan, pasti ada sebab dan tujuan. Namun bila hanya ingin jadi teman, kenapa jantung ini terus berdegup kencang? Seperti petrichor yang hadir kala hujan menyambangi bumi, dirimu khas tak dapat tertandingi.
Tapi aku takut, malu serta ragu. Aku ingin jadi temanmu, teman baikmu. Teman berbagi suka dan duka, teman bercanda dan mengutuk dunia bersama. Aku ingin jadi teman terbaikmu. Ia yang tidak selalu ada, tapi selalu bisa jadi rumah untukmu kembali kala dunia membuatmu letih seharian. Aku ingin mendengar celotehmu, tertawa pada lawakan garingmu, mendegar semua mimpimu, menemanimu mewujudkannya; menjadi teman terbaik yang pernah kau miliki.
Lalu diri ini berkata pada Maha Pencipta, jatuhkanlah hati sejatuh jatuhnya bila mana kau yang terbaik. Namun bila kau bukan orangnya, jauhkanlah sejauh jauhnya diri dari seseorang yang pernah menaruh hati.
Sesungguhnya, tak akan pernah ada yang berhasil jika hanya satu pihak berjuang dalam masalah hati. Jadi percuma saja bila jatuh cinta pada orang yang belum ingin menerimanya.
"Jangan berjuang untuk mereka yang tidak ingin diperjuangkan. Sebaliknya, bahagiakan mereka, orang orang yang pantas bahagia dan bersedia kamu bahagiakan."
Diri ingin berkata bahwa ia lelah untuk memulai cerita. Titik dimana kriteria tak lagi jadi peran utama, melainkan hati menentukan segalanya. Jika melihat orang lain mampu jatuh hati tiba tiba, maka kenapa hati sendiri tak bisa?
Layaknya sebuah perkenalan, pasti ada sebab dan tujuan. Namun bila hanya ingin jadi teman, kenapa jantung ini terus berdegup kencang? Seperti petrichor yang hadir kala hujan menyambangi bumi, dirimu khas tak dapat tertandingi.
Tapi aku takut, malu serta ragu. Aku ingin jadi temanmu, teman baikmu. Teman berbagi suka dan duka, teman bercanda dan mengutuk dunia bersama. Aku ingin jadi teman terbaikmu. Ia yang tidak selalu ada, tapi selalu bisa jadi rumah untukmu kembali kala dunia membuatmu letih seharian. Aku ingin mendengar celotehmu, tertawa pada lawakan garingmu, mendegar semua mimpimu, menemanimu mewujudkannya; menjadi teman terbaik yang pernah kau miliki.
Lalu diri ini berkata pada Maha Pencipta, jatuhkanlah hati sejatuh jatuhnya bila mana kau yang terbaik. Namun bila kau bukan orangnya, jauhkanlah sejauh jauhnya diri dari seseorang yang pernah menaruh hati.
Sesungguhnya, tak akan pernah ada yang berhasil jika hanya satu pihak berjuang dalam masalah hati. Jadi percuma saja bila jatuh cinta pada orang yang belum ingin menerimanya.
"Jangan berjuang untuk mereka yang tidak ingin diperjuangkan. Sebaliknya, bahagiakan mereka, orang orang yang pantas bahagia dan bersedia kamu bahagiakan."
semakin dewasa, semakin bijak dalam memilih, bukan?
BalasHapusBetul;) Setuju sama Kakak.
Hapus"Jangan berjuang untuk mereka yang tidak ingin diperjuangkan. Sebaliknya, bahagiakan mereka, orang orang yang pantas bahagia dan bersedia kamu bahagiakan."
BalasHapusYa ampuun suka banget ama kata2 trakhirnya.. Inget ama kebodohanku dulu, yg mau2 aja memperjuangkan cinta yg seharusnya ga usah dibela. Orangnya sendiri ga tau trimakasih. Untubg akhirnya sadar :D.
Hahaha butuh waktu ya kak sampe sadar memperjuangkan orang yang salah itu cuman nyakitin diri sendiri;))
HapusCuma mau bilang satu kata aja: Ciyeeeeeee.
BalasHapusHahaha ciyeee juga kak!
Hapus