Cerita Sebelum Tutup Buku
Gue terbangun pada bulan baru, namun akhir dari buku 2018. Selamat datang, Desember. Apa kabar? Alhamdulillah kita bertemu lagi.
Tahun lalu gue masih bekerja di LSPR, masih sibuk menata hati dan masih baru beberapa bulan di kampus baru. Maklum, anak semester 3. Lagi super insecure karena hasil catokan belum rapi, make up ngga secetar teman teman atau bahkan.. Belum punya teman yang secocok seperti tahun pertama.
Tapi tahun ini insya Allah lebih settle. Gue lebih siap mengakhiri 2018 dengan baik.
Wahai Desember, coba deh jujur sama gue, kenapa lo seneng banget menurunkan hujan? Iya sih, memang musim hujan. Tapi.. Kenapa gitu selalu hujan di tengah tengah jalan gue naik ojek online? Di saat gue harus ke kampus tapi ngga punya payung? Di saat gue punya jani jam 12 siang tapi hujan badai dari jam 10.30...
Hei... Jakarta nggak bisa dibercandain kalo hujan. Bisa pilih pilih waktu nggak? Kalo lagi malem aja gitu, biar dingin. Gue ngga takut kedinginan, soalnya gue punya selimut. Ngga butuh pendamping dulu buat melukin kalo belum mukhrim. Tapi boleh kok kalo mau meluk lewat suara dari jauh, sepertinya Tuhan dan semesta alam lebih memaklumi kalau coba hal yang satu itu hehehehe.
Desember ini nggak sesibuk yang ada di agenda, tapi sebenarnya penentu segalanya. Senangnya hati di kala gue udah bisa ngobrol dan bercanda dengan orang orang baru karena dua hari yang lalu telah melepaskan segala amarah pada masa lalu. Akhirnya satu masalah selesai, namun masalah lainnya belum gue sentuh sama sekali; mengenal orang orang baru di kabinet gue dan lingkungan baru gue.
Butuh waktu tapi di Desember ini gue akan berusaha sebaik mungkin untuk membuka diri. Supaya nantinya saat gue bertemu Januari dan melepas usia 20 tahun ini, gue akan berkata; "aku siap melangkah lebih jauh."
Tanpa penyesalan, tanpa keraguan sedikitpun.
PS: Kepada kamu yang nantinya mungkin menjadi tambatan hati, entah siapapun kamu, selamat datang masa depanku. Aku benar benar sudah tutup buku, bahkan sebelum November berlalu. Kamu tidak akan menyesal saat nantinya bertemu denganku.
Tahun lalu gue masih bekerja di LSPR, masih sibuk menata hati dan masih baru beberapa bulan di kampus baru. Maklum, anak semester 3. Lagi super insecure karena hasil catokan belum rapi, make up ngga secetar teman teman atau bahkan.. Belum punya teman yang secocok seperti tahun pertama.
Tapi tahun ini insya Allah lebih settle. Gue lebih siap mengakhiri 2018 dengan baik.
Wahai Desember, coba deh jujur sama gue, kenapa lo seneng banget menurunkan hujan? Iya sih, memang musim hujan. Tapi.. Kenapa gitu selalu hujan di tengah tengah jalan gue naik ojek online? Di saat gue harus ke kampus tapi ngga punya payung? Di saat gue punya jani jam 12 siang tapi hujan badai dari jam 10.30...
Hei... Jakarta nggak bisa dibercandain kalo hujan. Bisa pilih pilih waktu nggak? Kalo lagi malem aja gitu, biar dingin. Gue ngga takut kedinginan, soalnya gue punya selimut. Ngga butuh pendamping dulu buat melukin kalo belum mukhrim. Tapi boleh kok kalo mau meluk lewat suara dari jauh, sepertinya Tuhan dan semesta alam lebih memaklumi kalau coba hal yang satu itu hehehehe.
Desember ini nggak sesibuk yang ada di agenda, tapi sebenarnya penentu segalanya. Senangnya hati di kala gue udah bisa ngobrol dan bercanda dengan orang orang baru karena dua hari yang lalu telah melepaskan segala amarah pada masa lalu. Akhirnya satu masalah selesai, namun masalah lainnya belum gue sentuh sama sekali; mengenal orang orang baru di kabinet gue dan lingkungan baru gue.
Butuh waktu tapi di Desember ini gue akan berusaha sebaik mungkin untuk membuka diri. Supaya nantinya saat gue bertemu Januari dan melepas usia 20 tahun ini, gue akan berkata; "aku siap melangkah lebih jauh."
Tanpa penyesalan, tanpa keraguan sedikitpun.
PS: Kepada kamu yang nantinya mungkin menjadi tambatan hati, entah siapapun kamu, selamat datang masa depanku. Aku benar benar sudah tutup buku, bahkan sebelum November berlalu. Kamu tidak akan menyesal saat nantinya bertemu denganku.
ga berasa desember akan datang, siap2 menyambut 2019.
BalasHapusbtw, jakarta hujan ga masalah sih asal jangan banjir aja
Aduh kalo hujan makin maceeet:{
Hapus