Memanusiakan Manusia

Ketika lo terlalu bahagia, Tuhan akan mengingatkan lo bahwa sewaktu waktu bahagia itu akan diambil juga oleh-Nya.

Gue percaya dalam hidup ini selalu ada ups and downs-nya. Gue nggak akan bisa berharap mempunyai hari hari yang selalu membahagiakan. Tapi ketika lo bahagia, kapan sih lo punya waktu untuk mengantisipasi hal buruk yang akan datang ke hidup lo?

Malam itu gue ngobrol sama temen gue, Iman namanya. Entah sejak kapan gue punya kebiasaan bercerita ke orang yang di luar circle gue daripada sama orang orang terdekat. Mungkin karena kadang gue merasa mendapat pressure tersendiri sejak mereka udah tau semua track record di hidup gue. Kadang kita cuman butuh di dengarkan tanpa penghakiman, bukan?

Iman memberikan satu filosofi pada gue; seperti menggenggam dua cangkir, satunya penuh air, satunya kosong kering. Naluri orang yang mencinta akan terus memberi bagaimana pun caranya, naluri orang yang dicinta akan bertugas merasa apapun yang diterimanya. Namun bila tidak ada kata saling, apa yang terjadi pada cangkir yang penuh air tadi? Kosong dan kekeringan. 

Jika waras, cangkir kosong yang tadi diisi air oleh cangkir lain akan mencoba membalas kebaikan dan berbagi. Namun jika dia gila, apa yang terjadi? Kosong, kekeringan lalu menghilang.

Jadi apa yang lebih baik; mencintai atau dicintai?

Sewajarnya manusia memang senang dicintai, namun apa daya bila kita terlalu pemilih dan lebih suka memulai? Namun yang menyedihkan adalah bila setiap kita yang memulai, ita pula yang tidak bisa mengakhirinya.

Kata Iman, setiap orang berhak bahagia. Makanya kita harus belajar memanusiakan manusia; membiarkan mereka bahagia, bukannya membuatnya merasa tak berharga. Namun bagaimana jika yang biasanya membuatnya bahagia malah merubah segalanya menjadi sengsara?


Jangan menangis lagi. Bad days will pass. It will be. 


16 komentar:

  1. Kereen nih Memang benar hidup naik dan turun

    BalasHapus
  2. Kalimatnya bikin sy jd merenung... Ibarat cangkir yg penuh akan terus memberi... Barangkali begitulah yg terjadi saat ini 😕

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya.. bener banget. udah sering memberi tapi jadi kosong sendiri:{

      Hapus
  3. ahhh dalemmm
    bahagia adalah hak asasi

    BalasHapus
  4. hmmm saya punya cerita suka pada orang yang sama dengan waktu yang lama pula. asekk
    Mencintai itu asik sih menurut saya, tergantung gimana sudut pandangnya aja lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, tergantung kita tujuannya itu untuk ngapain;))

      Hapus
  5. Hidup itu memang seimbang...ada tawa ada tangis juga. Ada kala berhasil ada juga kegagalan.. pr nya utk kita bagaimana utk menyikapinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. gimana biar ngga terlalu berlebihan menghadapinya ya kakk, soalnya kalo berlebihan biasanya diambil sama Yang Di Atas;)

      Hapus

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.