[FLASH FICTION] Star Wind Flower Sun
Apakah kita harus merasakan kehilangan dulu untuk menghargai keberadaan seseorang?
Yasmin mencoba mencari cari jawaban atas rasa sesak yang ada kala Fadil menghilang, namun ia terus mengelak kala dirinya menemukan jawaban yang tepat. Saat Fadil ada, ia merasa bahagia luar biasa. Setiap waktu yang Yasmin miliki tak pernah lepas dari kehadirannya. Tapi kala waktu Fadil tak terbatas untuk Yasmin, pernahkah gadis itu berpikir bahwa suatu hari semua itu akan lenyap dan sulit untuk kembali?
Tidak. Ia lupa probabilitas itu ada. Ia lupa Tuhan itu maha besar kekuasaannya untuk membalik balikkan hati dan pikiran seseorang. Ia lupa bahwa Fadil bisa saja lelah dan berhenti membahagiakannya.
Kala matanya terpejam di tengah arena permainan Tokyo Disney Land sore ini, Yasmin menyadari banyak hal baik yang lupa ia syukuri. Bukan karena hal itu terlalu mudah untuk Yasmin gapai, namun karena mereka selalu ada. Seperti bintang yang selalu bersinar di malam hari, angin yang selalu berhembus menyejukkan hari, bunga yang selalu bermekaran setiap pagi dan matahari yang tak pernah lelah untuk terbit lagi.
Mereka selalu ada, hingga Yasmin lupa betapa cantiknya mereka. Mereka senantiasa ada di sekitar Yasmin, hingga gadis itu lupa rasa bahagia akan nikmat ketika memilikinya. Namun bila hari itu datang dan mereka tak lagi ada di sekitar Yasmin, siapa manusia paling menyesal di antara semuanya?
Jelas gadis ini. Gadis dengan topi yang biasanya Fadil gunakan ketika memancing saat mereka punya waktu untuk bertemu di Indonesia. Naila Yasminika.
Lalu ingatan Yasmin berlari menuju suatu sore di mana dirinya dan Fadil menghabiskan waktu untuk duduk duduk di padang rumput hijau saat mereka mengunjungi Singapura. Yasmin memandang langit sesekali, sementara Fadil sibuk bermain dengan kameranya. Tak ada kata yang terucap, tak ada yang mau memulai atau terusik akan keheningan yang nyata. Yang Yasmin rasakan adalah sakit karena hening di antara mereka berdua semakin sulit untuk dicairkan lagi.
Namun saat ini, ketika ia teringat kenangan itu, hati kecilnya menjerit. Rasanya dia bodoh sekali untuk tidak menikmati momen itu dan terus meminta lebih; padahal Fadil ada untuknya.
Kenapa kita selalu berusaha mengejar sesuatu lain yang lebih ketika kita menggenggam sesuatu yang sebenarnya sudah cukup?
Hening antara Yasmin dan Fadil semakin memilukan mana kala jarak mereka semakin jauh. Andai Yasmin bisa bilang maaf karena selalu meminta lebih padahal Fadil telah memberikan apa yang bahkan ia tidak miliki untuk Yasmin. Andai Yasmin bisa memberi tahu Fadil betapa bahagianya ia memiliki Fadil.
Andai waktu berpihak pada Yasmin dan Fadil, ingin gadis itu memeluk Fadil. Setidaknya pelukan itu bisa sedikit mewakili kata yang sulit terucap dari bibir itu, entah karena gengsi atau sudah terlanjur takut dipatahkan lagi.
Namun yang jelas, Yasmin ingin Fadil tahu betapa ia bersyukur memiliki Fadil.
Bekasi Timur, 28 Mei 2019
Mamamoo - Star Wind Flower Sun
😭😭 saya sedih bacanyaaa gak kuaattt
BalasHapus