Untuk kamu yang telah dilupakan....
Beberapa di antara kita ketika di hadapkan dengan perpisahan akan berusaha keras untuk melupakan. Usaha melupakan tidak sekedar menyibukkan diri, tapi bagaimana mengontrol diri supaya tidak menoleh lagi. Namun beberapa yang lainnya memilih untuk langsung pergi tanpa menoleh ke belakang lagi. Untuk mereka yang memilih pergi tanpa melihat apa yang telah ditinggalkan; apakah yang ditinggalkan benar-benar tidak berarti untuk mereka? Atau yang ditinggalkan memang terlalu banyak menyisakan luka?
“Iya, gue punya impian itu. Gue juga mau S2 di luar negeri, doain dong!! Doa doa lo buat gue kan selalu manjur.”
“Iya iyaa..”
“Hahaha makasih...”
“Pokoknya, lo harus sukses. Pasti sih lo akan sukses. Nanti kita ketemu lagi.”
“Ih ngapain ketemu lagi?”
“Ya ketemu lagi, kita kerja bareng kek, atau apapun itu kek. We’re teamed up and united.. together! Semangaaat ya sama apapun yang lo pilih, gue akan selalu berdoa yang terbaik buat lo.”
“Aamiin.”
“Janji ya sama gue, yang bahagia.”
“Kan lo tau sendiri, gue nggak bisa janjiin apa apa sama lo.”
“Seenggaknya kalo lo bahagia, gue tenang ninggalin lo. Jangan buat gue khawatir.”
“Iya, semoga aja gue nggak mati.”
“Nggak boleh mati! Elo harus selalu ada di wisuda gue, hari hari besar gue. Gue juga akan begitu sama lo.”
“Semoga aja..”
“Liat mata gue.. Lo harus inget ya, gimana pun elo, you’re enough.”
“Enough apanya sih?”
“Gue terima lo apa adanya. You’re enough just the way you are.”
Dia tertawa nyinyir, dikiranya aku bercanda kali.
Lalu percakapan malam itu berakhir; malam terakhir dua manusia yang saling patah hati itu menyatukan setiap harap dan impiannya. lalu kini mereka memilih berpisah; karena ada beberapa hati yang tidak bisa melawan keadaan meski sudah diperjuangkan.
While I'm on Sunset, are you on the subway?
While I drive, are you gettin' on the L-train?
I mean, Manhattan's nice, but so are Malibu nights
You would know if you stayed
You would know if you put up a fight
Kadang di teriknya Jakarta, dan macetnya jalanan pusat kota selepas pulang kantor, diri ini sering bertanya; apa kabar? Kamu di mana sekarang? Tenryata di era modern ini, ketika platform untuk berkomunikasi ditutup sana sini, rasanya bukan lebih mudah pindah hati. Ada kekhawatiran setiap melihat suggestion account to follow karena dia banyak di follow teman kita, atau brengseknya dia muncul di Instagram Story seseorang. Cukuplah, aku ingin pindah hati.
Your toes turn blue in winter, I'm gettin' red, rum
Does the trick for all of the things left unsaid, I'm
Missin' our drunken 2 A.M. strolls in K-Town
Now you're chasing fake highs in the Upper West Side
Kata dia, "sometimes something better left unsaid. Because even I've told you anything I could say, it won't ever be enough for you, right?" He knows me better than anyone else. Dia tahu apa yang gue pikirkan, dia tahu apa yang akan gue lakukan. It bothered him a lot since it hurt him much more. Kita nggak pernah minum bareng-bareng, karena dia suka minum Soju sambil ngerjain tugas-tugasnya, sementara gue lebih suka minum air putih biasa. But I do miss our 2 A.M talks. His texts, his calls. The way I refused to Mamamoo at the first place, but when he's gone, I learnt a lot about the group and fall in love right away. The way he listened to all my darkest secrets, all the things he thought is unnecessary. Everything. But now, he's gone... for good.
And fuckin' on Brooklyns in Brooklyn
Your Chelseas in Chelsea
Hope that eases the pain, so you remember to miss me
And you sold your car, now you walk for miles
Bet your feet feel numb
Crosswalks in my mind are shaky, so please hold on tight
Sekarang, kita sering ketemu di tempat dan waktu yang nggak terduga. Tentu nggak ada yang menyapa, tapi kadang kita terlibat dalam satu percakapan bersama. Setidaknya semacam update kehidupan, kamu sudah sampai mana, aku sudah sampai mana. Tapi ada beberapa waktu dalam hidup, ketika kita bertemu, lalu kita terlihat baik-baik saja, tapi aku bertanya-tanya.. Apakah kamu baik - baik saja? Karena kadang aku rindu, masih merasa bersalah, masih ingin memperbaiki, tapi terlanjur lelah dan nggak mau lagi disia-siakan seperti kemarin. Apakah mudah untuk kamu melupakan aku? Because you seems that easy to get rid of me.
Summer's endin' now and the nights are coolin' down
Remember last winter when we would drive around?
Silverlake, Hollywood, pretty little white lies got me good
Thought this was love, I was misunderstood
Sejujurnya, dalam beberapa kejadian di hidup ini, kita sudah tahu apa yang kita hadapi. Tapi seringkali kita menyangkal karena berbagai hal. Salah satunya adalah harapan dan keinginan yang kadang bikin kita jadi lupa mawas diri; lupa kalau Tuhan yang punya kuasa membalik-balikkan hati dan keadaan. Dari awal juga aku tahu, pertemuan ini tidak akan lama. Paling lama baik-baiknya hanya 6 bulan, setelah itu dia harus pergi. Kalau tidak, kami berdua akan mati. Dia harus pergi karena nantinya dia akan kembali lagi. Makadari itu waktu yang digunakan saat ini tidak boleh diperpanjang lagi. Sayangnya aku egois dan dia terlalu naif; jadi kita terus mencoba memperbaiki padahal kita berdua sama sama batu yang keras. Nggak bisa mengalah begitu saja, nggak bisa berpikir jernih tentang rasa.
Harusnya aku biarkan dia pergi ketika dia ingin pergi di kali pertamanya. Saat kami punya kesempatan kedua dan aku mengacaukannya, harusnya kami tak memberi beberapa kesempatan lagi untuk hubungan ini. Maka ketika akhirnya kami harus benar benar pisah, hanya luka yang tertinggal. Sementara diri jadi lupa cara untuk kembali baik-baik saja seperti saat dia belum ada; karena sudah terlanjut teringat sakitnya saat dia tidak ada.
Jadi saat melihatnya, aku tahu, mungkin dia sudah melupakanku karena dia harus melakukan itu sekarang. Salahku dan egoku tetap ingat dan mencoba memperbaiki, padahal diri ini tahu, kami harus benar-benar berpisah sebelum bertemu lagi.
Feelin' low on the low, driving through NoHo
If I'm honest, I'd call, but I'm trying to let go
And I hope you're happy, livin' life in taxis
But you'll always have me, you'll always have me
Terakhir kali aku kirim e-mail padanya, I attached this song and that part on the body text. Everyone say I deserve better --or even he deserves someone better than me. Tapi lagu ini nggak berarti aku yang sudah dilupakannya ini masih menunggu dia kembali. in order to let go, gue mencoba mendamaikan hati. Berpikir jernih bahwa nggak ada yang pernah tahu masa depan. Mungkin besok aku sudah jatuh cinta dengan seseorang, atau dia ternyata selama ini juga merasa kehilangan. Makadari itu, I want him to know, even if I'm somewhere far away with my new life, I hope he is happy because I really want him to be happy.
Lalu kenapa gue berani bilang dia akan selalu punya gue....
Karena sebelum pergi gue pastikan segala hal yang bisa gue berikan ya gue beri. Semoga, meski dia nggak pernah minta, tapi hal-hal tersebut akan berguna dan bisa bantu dia. Ketika gue jauh, ketika dia belum bisa reach out gue lagi..
Sampai hari itu tiba, semoga gue dan dia bisa berdamai dengan diri kami masing-masing dan diberikan kebahagiaan terbaik. Jadi ketika kami ketemu lagi, kami sudah siap berbagi bahagia, bukan saling menyakiti kaya sekarang..
All my demons run wild
All my demons have your smile
In the city of angles
In the city of angles
Hope New York holds you
Hope it holds you like I do
While my demons stay faithful
In the city of angels...
“Iya, gue punya impian itu. Gue juga mau S2 di luar negeri, doain dong!! Doa doa lo buat gue kan selalu manjur.”
“Iya iyaa..”
“Hahaha makasih...”
“Pokoknya, lo harus sukses. Pasti sih lo akan sukses. Nanti kita ketemu lagi.”
“Ih ngapain ketemu lagi?”
“Ya ketemu lagi, kita kerja bareng kek, atau apapun itu kek. We’re teamed up and united.. together! Semangaaat ya sama apapun yang lo pilih, gue akan selalu berdoa yang terbaik buat lo.”
“Aamiin.”
“Janji ya sama gue, yang bahagia.”
“Kan lo tau sendiri, gue nggak bisa janjiin apa apa sama lo.”
“Seenggaknya kalo lo bahagia, gue tenang ninggalin lo. Jangan buat gue khawatir.”
“Iya, semoga aja gue nggak mati.”
“Nggak boleh mati! Elo harus selalu ada di wisuda gue, hari hari besar gue. Gue juga akan begitu sama lo.”
“Semoga aja..”
“Liat mata gue.. Lo harus inget ya, gimana pun elo, you’re enough.”
“Enough apanya sih?”
“Gue terima lo apa adanya. You’re enough just the way you are.”
Dia tertawa nyinyir, dikiranya aku bercanda kali.
Lalu percakapan malam itu berakhir; malam terakhir dua manusia yang saling patah hati itu menyatukan setiap harap dan impiannya. lalu kini mereka memilih berpisah; karena ada beberapa hati yang tidak bisa melawan keadaan meski sudah diperjuangkan.
Jakarta, 00.23, 14 September 2019.
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}