21 Days To Go: #lettersfromtheyear

To the star wind flower and sun of my life.

Hey, how’s life going? I’m pretty sure you’re fine and look happier than before. This might be the last chance I told you that I’m so sorry for whatever we’ve been through before. I know you hate me, a lot. But if I may, I would like to remind you, that we both hurt. Nggak cuman kamu.

Kita nggak pernah benar benar jadi kita karena kamu menolak untuk menjadikannya nyata. Terima kasih sudah berjuang sebisamu membahagiakan aku pada masanya. Sekarang aku nggak punya kuasa untuk menegurmu apa-apa; kita sudah ada di dunia yang berbeda, kini aku cuman bisa melihatmu dari jauh saja.

Aku nggak tahu apa yang membuatmu jadi begini, tapi peganganku hingga saat ini cuman kalimatmu malam itu;

“Aku tahu aku pasti kena karma, aku nggak peduli lagi. Aku udah nggak kuat jadi orang lain di depan kamu. Karena kamu buat aku harus berubah. Kalau aku nggak berubah, gimana caranya aku bikin kamu bahagia? Aku pergi, biar aku aja yang hancur. Biar kamu nggak usah. Biar kita nggak sama sama berantakan.”

The truth is, we both know, we’re falling into pieces in the same time.

Karena aku percaya di masa depan kita akan ketemu lagi, maka dari itu aku ingin bilang, jika di masa ini kamu masih benci aku, habiskan saja. Supaya di masa depan kita bertemu lagi dan bisa baik baik saja.

Aku nggak pernah lupa pernah buat kamu sakit, dan aku cukup bersyukur melihat kamu bahagia dan menemukan dirimu seperti ini.

Aku nggak pernah lupa ulang tahunmu, nggak pernah ada satupun doa yang berhenti aku lewatkan untuk kamu.

Nanti kalau bertemu 7 Desember dan 5 Januari di masa depan, semoga kita sudah bisa berdamai dan bisa tertawa lagi.

Aku sudah berjanji pada semesta untuk berhenti membicarakan kamu, jadi semoga surat ini surat terakhir. Aku benar benar berharap kamu hidup sehat dan bahagia. Meski sekarang kamu nggak mau liat mataku lagi, meski kita nggak pernah bicara lebih 3 kali kalimat dalam percakapan langsung, aku selalu mendukung kamu dimanapun itu.

Seperti katanya Niki;
If I’d honest I would call, but I’m trying to let go
And I hope you’re happy living life in taxis
But you’ll always have me, you’ll always have me


Kalau kamu baca ini, aku mau bilang lagi.... Terima kasih untuk kebahagiaannya, the biggest heart break of the year, the star wind flower and sun of my life. Kita sudah terlalu sering menyakiti di masa ini. Ayo saling membahagiakan di masa lain. See you somewhere in future, sagittarius man!


Regards,
who.

***


thank you, starlust to let me wrote it down... for the last time.

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.