27 Days To Go: Pacar yang dikenalkan setelah putus.

Kebanyakan orang ketika mendengar gue lengser segera bersorak sorai dan juga berucap syukur karena setelah 3 tahun akhirnya selesai juga dari perjalanan S.LSR ini. Tapi semakin banyak yang bilang, "bagus dong akhirnya bisa istirahat" semakin gue merasa sedih. Karena jujur aja, LSR nggak pernah jadi beban buat gue. LSR itu udah bagian dari diri gue yang adanya gue ya karena ada dia. Sesuatu hal yang kalo gue ceritain sering jadi pertanyaan buat teman-teman yang lain, karena katanya "you will find better place."

Beberapa hari terakhir lagi sibuk-sibuknya di kantor dan di LSR. Jujur gue mencoba untuk merubah habit kehidupan gue. Seperti kalau pagi langsung buka aplikasi NOICE dan dengerin siaran Mustang sambil baca-baca Webtoon, Episode (games cerita) atau Joylada. Sebisa mungkin terhanyut pada sesuatu yang membuat gue ketagihan. Bisa juga gue memilih buka Viu dan nonton satu episode drama Korea. Apapun itu, yang penting gue nggak melakukan kegiatan pagi gue.

Hal lain yang membuat gue bisa keep up setiap patah hati selama di LSR adalah karena setiap pagi gue buka aplikasi LINE dan langsung follow up semua kerjaan. Hidup gue ya buat LSR. Kadang orang suka salah kaprah kalo gue taking credit of all the things my team had done. Tapi gue lebih memaknai bahwa berkembangnya LSR juga sama seperti gue yang ikut di dalamnya. Kita berkembang bareng-bareng.

Itu dia kenapa setelah 2 bulan ini gue merasa lost. Biasanya goals hidup gue beriringan dengan goals LSR. Sekarang semua yang gue inginkan di LSPR Jakarta sudah selesai dan tercapai dengan baik. Gue tinggal menyelesaikan S1 gue, bekerja sambil S2 gue. Lalu, gue mau kemana?

Been thinking of, If I have someone, lagi punya pacar misalnya, mungkin nggak akan terasa sehilang ini. Semua kerasa jadi lebih sepi karena Arka udah hilang lama dan harus pisah juga dari LSR. Jadi emang selama ini yang lain-lain itu cuman pelengkap, LSR yang utama. Selama ini kayak pacaran sama LSR tau nggak!


Tanggal 15 Desember 2019 adalah hari terakhir gue piket sebagai President LSR Kabinet Infinity. Buat gue nggak pernah ada mantan rumah atau mantan jabatan. Karena gue tetap jadi President LSR untuk Kabinet Infinity & Harmoni. Sementara LSR akan tetap menjadi rumah gue ketika gue masih menjadi anak Kreatif Biru dan President untuk kedua kabinet yang gue pimpin. 

Tapi namanya rumah, kadang ada waktunya juga untuk pindah. Mungkin karena lingkungan sudah tidak cukup buat nyaman, atau dasarnya saja harus merantau, atau mungkin di tempat lain lebih baik. Kan ada aja orang yang hidup di rumah kontrak karena belum bisa beli, atau masih tinggal di rumah keluarga karena belum bisa menghidupi diri. Ini cuman masalah kita yang harus pindah rumah lagi dan cari tempat baru untuk menetap, bukan?

Karena setiap orang itu tumbuh dan berkembang. Kalo di situ-situ aja, sayang nggak sih masa depan yang masih panjang?

Gue percaya, patah hati gue karena harus pindah rumah karena masa kontraknya habis akan sembuh juga seiring dengan berjalannya waktu. Semoga saja pacar gue yang baru gue kenalkan ke teman-teman setelah putus ini bisa bahagia sama pacar barunya. Pacar barunya gue juga kok yang ngenalin, gue juga yang bantu dia pindahan rumah nempatin rumah gue itu.

Katanya, if you love something, let it go. 

Jadi karena gue sayang, Bismillah semoga gue ikhlas melepaskan.

Insya Allah, better things come. It will be. Aaamiin.

Here's to you, Hindia - Rumah ke Rumah.

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.