I deleted Instagram.
Been feeling so toxic and unproductive since December 2019.
Padahal gue udah punya banyak banget planning dan kerjaan di 2020. Pengen mulai baca buku lagi, nulis blog yang rajin, kerja dengan teratur, kerjain skripsi gue, kelas dengan semangat. Tapi semuanya tidak terjadi --gue tidak bekerja dengan baik.
Ini udah hari ke 13 di tahun 2020 dan gue baru memaksakan diri untuk duduk dan menulis. Sepertinya gue kebanyakan memaklumi diri gue yang terlalu lelah dan butuh escape dari beberapa hal sampai akhirnya terlena, males produktif, tapi nggak mau berbuat apa-apa.
By the way I'm currently 22 years old now and I decided to cut off some of my friends. Bukan berarti menjauhi mereka, tapi lower the expectations and the needs. Banyak diantara mereka yang took me for granted nor didnt see me the way I did to them. Jadilah gue merasa kecewa dan kesepian terus, padahal temen gue seharusnya banyak.
So, I cut them off. I build up my bourdaries higher. I set distances towards people. Ini sudah hari ke 13 gue memutuskan untuk seperti itu dan rasanya sangat menyenangkan. Menutup telinga dari ocehan orang tentang gue, menutup mata dari orang-orang yang mistreat gue... It feels so relief and fun.
Anyway, sudah 2 bulan gue berhenti log in rutin di second account gue. Hari ini gue sudah bertekad untuk menutup Instagram first account gue juga. Sementara, I need more distances sampai akhirnya biasa lagi sama orang-orang. Alasannya simpel; banyak orang yang gue baikin, nyakitin perasaan gue, so I have to cut them off.
Alasan lainnya adalah karena belakangan ini juga gue buka beberapa story orang dan gue menemukan.... I muted them out; both story and feeds post. Itu nggak cuman ke satu dua orang, tapi banyak banget. Karena ketika melihat mereka, gue kecewa.
Ada beberapa sahabat kecil gue yang gue approach tapi mereka bahkan nggak mau pick my phone up. Ada orang yang udah gue baikin tapi tiba-tiba cut me off, jadi I cut her off juga, she is not worth my time tbh. Ada orang yang malah bikin gue dumel, "kok dia bahagia mulu" padahal gue nggak tahu struggle di hidupnya.
Instagram made my life feel worst, and I don't want to be trapped back. Gue sudah cukup berusaha menanam self-esteem gue, lalu gue sekarang sedang belajar untuk nggak naruh ekspektasi apa-apa sama orang, sekarang gue harus belajar untuk know my value more. Gue capek banget denger komentar orang tentang gue yang mereka dapatkan setelah liat IG Story gue. A B C D dan segala asumsi jelek mereka tentang gue yang, bitch, you don't even know me.
Jadi, I deleted Instagram from my life until I could use it for good lagi tanpa bikin gue ngerasa worst.
FYI selama ini gue pake IG ya cuman buat upload content gue and IDGAF buat orang yang mute gue atau nggak suka gue sampe unfollow gue. It's their choices, and I love my self more. Tapi kemarin gue mendapatkan sesuatu yang lagi - lagi broke my self and self-esteem. I don't have time to repair my self-esteem, jadi gue tinggalin Instagram --dan juga gue tinggalin semua orang.
I need time alone, so I can set my self up.
Gue nggak perlu jadi orang lain untuk diterima orang lain, kan?
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}