Before We Begin The Series: Prolog



Seusai lampu tanda on air mati, Eric membereskan kertas-kertas di hadapannya. Sementara 2 host acara itu sudah bergegas kembali ke ruang tunggu bersama MoonByul, WheeIn dan Hye-jin. Tapi tidak dengan sang leader; mantan istri Eric empat tahun lalu; mantan pacarnya dua tahun lalu; Kim YongSun.

“Kamu sehat?" Tanya Eric memecah keheningan. Its been too awkward.
"I bet we already promised each other to never showed up in front of public." Sahut Solar dengan wajah tegangnya, “It will hurt you.”

Eric menoleh lalu menggenggam tangan Solar tanpa permisi. Sontak perempuan itu mencoba menghindar, tapi Eric tidak memberikan kesempatan untuknya lari. 

“Kamu tahu sendiri. Aku nggak peduli kalau mereka bilang aku nggak pantas sama kamu. Aku sakit juga nggakpapa. Aku cuman peduli kamu; dan selama ada kamu, semuanya cukup.”

Mata Solar mulai berkaca-kaca, namun seperti hari terakhir mereka bertemu dua tahun lalu, ia tidak memperbolehkan Eric melihat kelemahannya.

“Kamu nggak peduli —tapi aku nggak begitu. Percuma kita bersama, kalau kebersamaan kita menghancurkan kamu.”

Solar bangkit dari duduknya meninggalkan ketiga membernya yang masih bercakap-cakap di ruang radio itu. Sementara Eric membeku dengan mulutnya yang menganga. Kenapa rasanya ia seperti dicampakkan?

Tiba-tiba MoonByul yang duduk tidak jauh dari Eric pun membuyarkan lamunan pria itu. Ia berujar, “kakak ipar jangan kaget. YongSun emang gitu.”

Eric mencoba tersenyum tipis. Tetapi senyumnya terasa begitu terpaksa sehingga WheeIn yang daritadi mencoba untuk tidak menggubris kedua mantan pasangan itu jadi kesal sendiri.

“Dia kangen Oppa kok.”

Hye-jin menyikut WheeIn hingga perempuan itu mengerang, “sakit! Aku kan ngomong kenyataaan.”
Eric tertawa kecil.
“Kapan-kapan mampirlah ke studio.” Ujar Hye-jin ramah, “udah lama kita nggak makan bareng.”
“Iya, nanti Oppa kesana.”
Seketika MoonByul bergidik geli, “Kamu tau nggak sih geli banget denger kamu ngomong gitu?”
Eric mengangkat kedua bahunya, “nggak tau.” Tawa pecah di antara mereka berempat. Namun tiba-tiba pintu ruang radio dibuka dengan kasar.

“Naaaak! Ayooo!” Solar kembali ke dalam ruangan itu. Ia langsung terdiam mendapati ketiga membernya malah ketawa ketiwi dan membiarkannya menunggu lama. Lalu sialnya mata Solar bertemu dengan Eric tanpa sengaja.
Awkward.
“Eh, ayo, aku lapar.” Gumam Solar buru-buru. “Aku tunggu di luar.” Sambungnya lagi.
WheeIn mengangguk, “iyaa. Kami pergi ya Oppa.”

“Oppa hwaiting! Semoga cepat kembali sama YongSun Unnie.”
Eric tertawa getir, “ah Byul bercanda mulu.”

“Tapi YongSun Unnie kangen kamu kok, Oppa. Dia gengsi aja hehehe.” Sahut Hye-jin lalu berlalu bersama kedua teman membernya.

Eric kemudian berbicara sebentar dengan kedua host tadi. Lagi-lagi mereka menawari Eric menjadi seorang announcer. Hal yang selalu diimpikan oleh Solar dari dulu. Tapi kali ini Eric kembali harus menolak dengan halus karena ia juga sedang punya dua project podcast. 

Setelah ngobrol beberapa saat, Eddie, adiknya yang kini bertugas sebagai managernya, masuk ke dalam ruangan tersebut dengan wajah gusar.

“Gimana?”
Eric menggeleng, “gagal lagi.”
“Yah setidaknya bisa duduk sebelahan.”
Eric tersenyum tipis.

Duduk bersebelahan selama 1 jam memang sebuah kemajuan di hubungan Eric dan Solar. Namun hingga saat ini Eric masih tidak mendapat jawaban kenapa Solar pergi? Kenapa Solar dulu meninggalkannya sendiri?

Karena kali ini, Solar kembali melarikan diri.



Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.