Before We Begin The Series: You're Sexy I'm Sexy



“Jadi kamu mau jemput aku besok atau nggak? Katanya mau ajarin aku masak aglio olio favorit kamu..” Tegas Solar dengan nada malu-malunya. Hal yang selalu dia lakukan pada Eric supaya memperjelas sesuatu tanpa kelihatan ngebet banget. Gengsi juga kali!
Eric di sana terkekeh jahil, “yaa gimana ya.. Nanti aku udah sampe apartemen kamu, yang keluar malah Byul, Hye-jin sama WheeIn lagi. Akunya dicuekin. Males ah.”
Pipi Solar langsung memerah. Ia menenggelamkan wajahnya di antara bantal sambil memukul-mukul kepalanya. Kenapa Yundo inget sih? Kan malu! Gerutu Solar dalam hati.
“Yungsun, jangan pakai trik pura-pura lagi..”
“Siapa yang pura-pura lupa? A.. Aku inget kok! Ya salah kamu itu tiba-tiba dateng gitu aja ke Apartemen tanpa ngabarin.”
“Makanya punya handphone tuh dibuka chatroom-nya, jangan dipakai buat nonton YouTube doang.” Ujar Eric bete, "kamu kalo pura-pura lupa sekali lagi aku nikahin ya." Ujar Eric enteng.
“Astaga! Dikira nikah kaya nonton bioskop apa! Enteng banget ngomongnya."
“Abis diajak pacaran susah, yaudah langsung nikah aja."
“ERIIIIIC! UDAH DOOOONG!"
Tawa Eric pecah, "HAHAHA salah tingkah ya? Aduh Solar... Jadi pengen lihat langsung."
“Nggak boleh!"
“Eh iya, kamu udah belajar apa hari ini?”
“Duh kita pacarannya yang seru kek, jangan belajar mulu..” Sahut Solar kesal. Namun setelah selesai bicara Solar langsung tidak berkutik. Sialan, mulutnya ini nggak bisa dikendalikan kalau sudah di depan Eric!
Solar menunggu Eric bereaksi, tetapi laki-laki itu tidak berbicara sama sekali. Sepertinya Eric juga kehabisan kata untuk merespon Solar. Pasalnya sudah beberapa kali Eric mengajak Solar pacaran namun perempuan itu tidak pernah menjawabnya dengan serius. Meski sebenarnya Solar sangat ingin mengiyakan permintaan Eric tetapi masih banyak hal yang ia pertimbangkan dan dirinya sendiri tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan semua itu.
Karena hening ini sudah lama berlangsung, maka Solar memberanikan diri untuk membuka percakapan. Dia tidak mungkin bertemu dengan Eric besok untuk shooting WGM dengan keadaan seperti ini…
“Eric…”
“Kim Yongsun..” Suara Eric begitu lembut ketika menjawab panggilan Solar.
Solar berdehem, “eh.. Udah malem. Tidur yuk?”
“Kim Yongsun..” Eric memanggilnya sekali lagi.
“Apa Yundo?”
“15 menit lagi aku sampai di lobby apartemen kamu ya. Turun sendiri, jangan sama yang lain.”
“Ke-kenapa?!”
Belum sempat mendapat jawaban dari Eric, telpon itu sudah dimatikan duluan. Solar bersumpah dia sekarang lebih suka disuruh mendadak tampil daripada jatuh cinta.

***

“Unnie, mau kemana?” Tanya WheeIn ketika Solar keluar dari kamarnya. Malam ini hanya ada WheeIn yang menginap karena mau streaming serial barat favoritnya. Kebetulan wifi rumah WheeIn sedang bermasalah, jadi setelah manggung ia langsung menyabotase sofa ruang tengah Solar.


Solar menggaruk kepalanya, “eh… Mau cari makanan.”
“Oh, aku ikut Unnie!”
“NGGAK USAH!” Seru Solar panik sambil menghampiri WheeIn, “kamu di rumah aja. Udara malem nggak baik buat kamu.”
WheeIn menatap Solar menyelidik, “Hyung-boo lagi jalan kesini ya?”
“Dia bukan pacarku, WheeIn.”
“Bukan belum, Unnie.” Kata WheeIn sambil menjitak kepala Solar, “belum! Belum jadi pacar. Kamu kelamaan mikir sih.”
Solar mengerutkan dahinya, “iya ya?”
“Iya. Apalagi yang harus dipikirkan? Toh setelah WGM selesai dan berita dating kalian keluar, semuanya akan wajar-wajar saja.”
Solar berjalan pelan kemudian duduk di samping WheeIn. Wajahnya begitu bingung hingga WheeIn sendiri bisa merasakan air wajah Solar yang nggak karuan. Solar menyandarkan dirinya pada bahu WheeIn lalu menghela napas panjang.
“Tapi semua nggak wajar sih kalo kamu hamil.” Sahut WheeIn enteng.
Solar menatap WheeIn lalu menjitak kepalanya, “sialan! Sembarangan kalo ngomong.”
“Aw, sakit. Ini kekerasan namanya!”
“Kamu tuh nggak paham ya sekhawatir apa aku sama dia?”
WheeIn menggeleng, “Solar.. Mau kamu lari kemanapun, mau kamu dengan siapapun, kejadiannya akan tetap sama. Selalu ada pro kontra dalam hidup ini. Jadi masyarakat biasa saja bisa dibenci tetangga, apalagi kita dan Yundo Oppa yang sama-sama kerja di industri seperti ini? Kamu sendiri tahu resikonya, kita bisa disukai 100 orang, tapi di saat yang bersamaan ada 100 orang lain yang akan nggak suka sama kita. Ya tugas kita sebagai manusia cuman bersyukur dan terus berbuat baik apapun yang terjadi.”
“Tapi, WheeIn..” Solar menegakkan dirinya, “ini tuh haters, lho. Kita tau sendiri haters Korea tuh seperti apa. Aku sama Eric baru jadi pasangan di TV Show aja udah rame yang menghujat Eric. Nggak cuman Eric, kalian juga kena imbasnya. Kata-kata kasar mereka mulai dari Eric nggak pantes dapetin aku, Eric nggak sebanding sama aku—“
“Kim Yongsun! Get yourself together!” WheeIn mengguncang bahu Solar beberapa kali sambil berkata, “ini tuh masalah hati, Unnie. Kalian saling sayang dan saling mau jaga. Emang bener kita harus juga peduli sama pendapat orang, tapi ini masalah hati dan kita berdua sama-sama tahu kamu nggak mudah untuk jatuh hati.”
“Siapa bilang..”
“Kita. Aku, Byul, Hye-jin bahkan diri kamu sendiri juga mengakui itu. Namanya hidup Unnie semua pasti perlu pengorbanan dan perjuangan.”
“Tapi kalo ini malah ngelukain Eric…”
WheeIn menggeleng, “aku nggak mau kamu menyesal lagi, Unnie. Lagi pula Yundo Oppa juga nggak terlihat mempermasalahkan semua itu. Jadi kenapa kamu terlalu berlebihan? Lagipula aku, Byul dan Hye-jin juga dukung kalian berdua. Kami nggakpapa kok, Unnie. Jangan lewatin kesempatan untuk menemukan orang yang bisa jadi tempatmu berbagi perasaan hati kamu… Selama kamu masih bisa menggapai dia.”

***


Sepuluh menit kemudian sampailah Eric dan Solar di rooftop apartemen Solar. Dengan keadaan canggung, jemari Solar terus digenggam oleh Eric meski lelaki itu tidak berkata apa-apa sejak tadi ia datang. Sementara hati Solar terus berkecamuk berdebat tentang hal yang diucapkan WheeIn sebelum ia bertemu dengan Eric. Apakah Solar boleh egois dan mementingkan kebahagiaannya sendiri?
“Solar.” Panggil Eric singkat, dengan suaranya yang berat dan dalam.
Solar menoleh lalu berkata, “iya..”
“Aku tau kamu butuh waktu buat berpikir, tapi aku cuman pengen kamu tau kalo aku nggak pernah sebegininya sama perempuan.
Solar mengerenyitkan dahinya.
“Eddie tahu aku naksir kamu bahkan sebelum bertemu sama kamu. Aku lihat kamu nyanyi di acara musik, promo lagu baru kamu, Um Oh Ah Yeah.”
Solar tertawa kecil, “lagu favorit kamu?”
“Iya. Lagu favoritku hehehe.” Eric mengiyakan sambil terkekeh. Ia kemudian berkata, “aku bilang Jamie untuk bilang PD kami supaya undang Mamamoo.”
“Hah? Jangan bercanda, Yundo.”
Eric menggeleng, “enggak. Saking aku gugup dan bingungnya untuk cari tahu gimana bisa setidaknya kenal kamu. Tapi ternyata ketika ketemu di ASC nggak berjalan dengan baik karena bahasa kita juga nggak terlalu nyambung. Setahun kemudian, Eddie cari cara lagi supaya aku bisa ketemu kamu. Aku rasa emang Tuhan mau kita memulai sesuatu.”
“Nam Yundo…”
“Aku nggak tahu apa yang membuat kamu meragukan aku..”
“Aku nggak git—“
“Tapi…” Eric menoleh dan menatap dalam-dalam, “aku janji, kalo kamu nggak akan pernah kecewa sama aku. Karena sekurang apapun aku, aku akan berusaha buat kamu. Menghabiskan waktu sama kamu semenyenangkan itu, Solar. Rasanya sangat sederhana dan meski banyak hal yang bikin kita beda, tapi sama kamu nggak jadi canggung. Malah aku ngerasa kalo kita punya banyak hal yang sama dengan cara yang beda.”
Mata Solar mulai berkaca-kaca. Ia ingin sekali jujur pada Yundo tentang apa yang ia cemaskan namun… Namun WheeIn benar, hal tersebut tidak seharusnya dia pikirkan begitu dalam. Perasaan dan afeksi yang ia ingin berikan kepada Eric jauh lebih penting daripada orang-orang yang terus menjelekkan Eric di media sosial karenanya.
“Solar…”
“Ah, iya…”
“Kita kan sama-sama single, sama-sama suka lagi…”
Solar sontak melepaskan genggaman tangan Eric lalu memukul dada laki-laki itu, “siapa yang suka kamu? Geer banget!”
“Halah yang bilang kita pacaran duluan juga kan kamu!”
“Nggaaak! Aku nggak bilang!”
Eric mengerucutkan bibirnya, “ah males aku. Yongsun kamu ngerusak momennya! Aku baru mau nembak kamu lagi!”
Namun tiba-tiba bibir itu langsung lemas kala bibir Solar menyentuhnya pelan. Solar lalu berkata, “kalo begini masih ngerusak momen?”
Eric jatuh tepat ke tangan Solar.
“Chakkaman, aku nggak bisa nafas!” Seru Eric dengan wajahnya yang merah padam.
Solar tertawa lebar lalu menyodorkan tangannya, “hahaha selamat ya sudah jadi pacar Kim Yongsun.”
Seketika Eric menutup wajahnya lalu berjalan menjauhi Solar, “aaah, gila! Gila! Aku mau mati rasanya! Seneng banget!”
“Jangan mati duluuu! Kamu harus bahagiain aku!!”
“Kamu kenapa langsung cium sih? Aku kan mau nembak kamu.. Kamu nggak mau aku tembak lagi gitu? Biar romantis?"
“Aduh aku nggak bisa yang cringe gitu, Eric! Nooo!"
“Tapi kan bukti cinta..."
Solar bergidik ngeri, "ih! Tua banget cara kamu! Hahaha."
“Sialan! Kamu yakin cuman mau sekali nih cium aku? Kayanya dari kemarin udah gatel pengen cium ya?"
Aniya!!" Solar memukul Eric lagi, "sumpah ya kamu hobi ya bikin salah tingkah?"
“Hahaha, kamu jangan kebanyakan ngambek dong."
“Kenapa gitu?"
“Nanti aku makin sayang, ribet lho." Goda Eric.
“Ih geli banget Eric!! Aduuuh mana bisa aku ngehadepin kayak gini tiap hari?"
Eric langsung memeluk Solar erat dan berkata, “kamu pasti terbiasa kok, tiap hari aku bakal bikin kamu geli terus sama gombalan aku. Biar kalo kamu digombalin sama cowok lain nggak mempan, soalnya cuman mempan sama aku. HAHAHA.”
Solar tersenyum kecil meski dalam hatinya tetap bertanya tanya.
Nggakpapa kan kalo aku egois begini?

It could be simple as, it could be simple as
Loving on each other with no strings
It could be simple as, it could be simple as
We got more in common than you think
You're sexy, I'm sexy
You want me, I want you too
We all need somebody
And mine is right here for you

***

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.