7 days to 10 years #2 : Nothing stays the same.

Setelah kemarin sempat baca tulisan gue dari 2010, gue cekikikan sendiri di kamar. Lucu juga ya gimana gue punya banyak keyakinan tentang cinta dan persahabatan, sementara menjalankan hal tersebut nggak gampang di 10 tahun kemudian. Dulu gue sangat naif dan selalu menceritakan apapun yang terjadi di blog ini. Nggak ada yang gue lewatkan sama sekali. Tapi seiring dengan diri gue yang beranjak dewasa dan teknologi yang membuat Instagram lebih menarik daripada nulis di blog sendiri menyebabkan hampir 3 tahun terakhir gue nggak punya waktu untuk ngobrol-ngobrol di sini.

Sebenarnya udah lama gue pengen nulis lagi di blog, tentang hati, passion atau apapun itu. Tapi gue yang di umur 22 tahun ini bener bener susah merasa lagi untuk banyak hal. Gue nggak lagi bisa merasa simpati kalo denger orang cerita bahkan.. Kalau ditanya apa kabar sama hidup gue.. Gue nggak bisa jelasin apa apa. Bukan karena COVID 19 yang bikin 100 persen kegiatan gue beralih ke rumah aja. Tapi emang guenya nggak ngerasain apa-apa lagi.

Tapi setelah gue pulang ke Cirebon, gue baru sadar banyak hal yang sudah hilang dari diri gue. Rasa pengen tahu akan sesuatu, rasa berjuang, rasa excited, rasa sedih bahkan bahagia pun kayanya nggak kerasa. Udah lupa rasanya punya rasa. Tapi katanya seiring beranjak dewasa, pasti ada poin poin dalam hidup di mana kita harus lewatin hal ini...

Dan berubah meningalkan kita yang dulu.

Bagian yang dulu menurut gue cukup sulit adalah menerima perubahan. Tapi apa boleh buat? Hidup ini sedinamis itu. Nggak ada yang benar benar menetap dan tetap sama tanpa perubahan. Semua berkembang.. Berevolusi.. Lalu pergi kalau memang sudah tidak ditakdirkan untuk tinggal lagi. 


Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.