Apa itu happy ending?

Spoiler alert, jangan baca kalo akhirnya marah sama gue.




Gue sudah lama menanti hari di mana bisa nonton seri Divergent entah di Netflix atau Disney Plus kayak gini. But little did I know, ketika harinya tiba, rasanya malah jadi hampa. Mungkin karena mereka cuman produksi The Divergent Series: Allegiant part 1 kali yang bikin gue ngerasa digantungin (karena udah tahu ceritanya dari buku). Tapi kalo gue pikir-pikir, ya, sayang juga sih kalo mereka bikin. Pendapatan dari film Divergent, Insurgent dan Allegiant jauh banget. No wonder artisnya pada mundur. 


Setelah agak dewasa dikit, gue paham bahwa Tris itu heroine dari Divergent sementara akhir cerita trilogi ini nggak menguntungkan untuk karakternya. Seorang heroine pasti diharapkan punya happy ending. Kalau dari cerita buku ini pastinya Tris sama Four hidup bahagia, Chicago aman, Celeb Prior udahan tololnya, nggak ada pengelompokan manusia lagi dan Four a.k.a Tobias Eaton bisa berdamai sama nyokap bokapnya. Mungkin itu bagian dari happy ending yang seharusnya ada. Tapi Veronica Roth memilih untuk membuat heroine-nya menghilang dari cerita tersebut dan merilis buku Four, di mana si Four cerita kisah Divergent dari awal sampai akhir and how he missed Beatrice Prior. Gue jadi agak flashback sama Twilight Saga yang punya Midnight Sun, sih, HEHE. Tapi ... Bella dan Edward punya ending yang bahagia. Sedangkan Tris sama Four ...


Sampai saat ini gue masih nggak bisa menggunakan label happy dan sad ending dalam sebuah cerita. Buat gue semua cerita itu open ending. Setiap pembaca, setiap penikmat dan setiap tokoh punya hak menginterpretasikannya masing-masing. Dari sudut pandang gue, pilihan Tris di buku terakhir untuk mengorbankan dirinya demi Caleb (kakaknya) adalah suatu kebahagiaan buat dia. Sampai akhir dia bisa melindungi orang yang dia sayang setelah dari Insurgent dia ngelabelin diri dia "kalo orang yang dia sayang pasti meninggal". Tapi buat banyak orang ini adalah sad ending dan ini nggak menjual.


Harsh truth, tapi gue baru baca novel yang menurut gue bagus idenya tapi endingnya nggak banget. Terkesan memaksa karena membuat si heroine harus dapetin cintanya yang ... asli nggak make sense banget WKWKWKWK. Tapi ya kalo gue kutip dari film Little Women, nggak ada salahnya untuk kasih sedikit happiness untuk heroine cerita supaya ceritanya TERJUAL. Yes, hard to believe, tapi cerita gue yang dari awal udah jelas pisah tuh pasti sedikit yang baca. Beda sama yang dari awal mereka nggak tahu akhirnya bakal gimana dan ... hoping for a happy ending.


Again, buat lo apa sih happy ending?


Buat gue pribadi happy ending itu nggak ada. Kalaupun ada pasti cuman buat satu pihak. Kayak nggak ada yang absolut gitu. Twilight juga baik aja kasih Renesmee buat Jacob Black yang jelas-jelas cinta mati sama Bella. Untung dari buku kedua, New Moon, kita udah kenal sama imprint. Jadi wajar deh kalo Jake sama Nessie bersama karena imprint. 



But again ... apa sih happy ending?


Waktu gue nulis Between The Line, happy ending jelas ada di tangan Rhea sama Aga. Terus gimana sama Ray? Gimana sama Tari, Tania, dan Almira? Oke. Apakah ending yang bahagia cuman untuk tokoh utama? Terus buat remahan kacang kayak Ray gimana? 


Sore-sore otak gue udah travelling ke mana-mana. Tapi seneng banget sambil kerja dan ngabuburit ditemenin sama Allegiant. Mau tau dong, ada juga nggak yang suka sama Divergent Series? Coba tebak gue faction apa?



Oh, karena ini cuman sebuah khayalan, jelas gue milih yang nggak akan pernah bisa gue raih ... Dauntless. ;)

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.