[FLASH FICTION] Trouble With You : Beranjak Dewasa

Januari 2016


Banyak hal yang akhirnya cuman jadi air mata karena nggak punya ruang buat berbagi cerita. Dulu kayaknya mudah untuk bilang tentang rasa, tapi beranjak dewasa mengajarkan kamu bahwa nggak semua orang peduli ketika mendengarmu bercerita. Banyak di antaranya hanya berusaha ada karena kasihan, sebatas ingin tahu, atau berakhir mencaci karena merasa terbebani.


Kalau saja ada yang bilang bahwa beranjak dewasa itu rasanya begini, harusnya sudah ada kelas persiapan sejak dini. Untuk menghadapi dunia yang brengsek dan tidak ada yang mau mengulurkan tangan untuk menyayangi, untuk merayakan sakit dari setiap patah hati.


Pada akhirnya kita akan berhenti pada “yaudahlah” atau menangis dalam diam sendirian. Karena beranjak dewasa berarti harus siap jatuh dalam jurang, meraup isi bumi untuk bertahan hidup, hingga akhirnya dapat berdamai dengan kesepian.


Genetta tahu beranjak dewasa butuh usaha, namun ia tidak pernah tahu bahwa kesepian adalah bagian dari perjalanannya. Maka untuk menenangkan hati, Genetta memilih untuk bekerja lebih giat setiap harinya tanpa pernah menoleh ke kanan dan kiri. Bukan, bukan karena ia berencana untuk mengabaikan rasa sepi ini. Tetapi ia mencoba untuk berkawan dengan kesendirian ini tanpa beban —juga tanpa harap akan seseorang yang tidak akan pernah datang. 


“Emang ketemu tuh belum tentu bikin kita bersatu,” bisik Genetta tanpa berhenti tersenyum lebar meski tidak ada lagi yang membuatnya merasa benar-benar bahagia.



  

Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.