[FLASH FICTION] Will I?
Kecewa itu banyak penyebabnya. Sayangnya, dari banyak penyebab kecewa di mula bumi ini, kecewa tentang keadaan kita adalah hal yang nggak bisa aku ubah sama sekali. Kecewa karena kita ketemu hanya untuk kurang dari dua puluh gelas Kokumi dan beberapa kali duduk di teras rumahku, tempat favorit sepanjang waktu. Kecewa karena yang aku pikir nyata akan selalu jadi bahan tertawa teman-temanku. Kecewa karena setelah beberapa kali buka hati, kali ini dia menyerahkannya pada kamu, jatuh di kamu, tapi sebenarnya kamu nggak pernah jatuh juga sama aku.
Kamu udah bahagia, ya?
Sesil bilang, kamu udah punya pacar baru. Ternyata dia orangnya. Ternyata namanya Anin. Kami punya nama depan yang hampir mirip; Annaya dan Anin. Apa ini seperti sebuah pola kalau kamu jatuh hati pada mereka dengan nama yang sama? Tetapi, kenapa padaku kamu tidak?
Aku sudah mencoba bahagia, kok, ketika dengar kabar baik itu. Aku mencoba memahami kalau Tuhan memisahkan, berarti ada yang lebih baik di depan. Tapi, berkali-kali dicoba, berkali-kali pula sakitnya ketika melihat kamu dengan dia.
Ada nggak, ya, orang yang akan menyayangiku seperti kamu yang bilang sayang pada Anin di Instagram story itu? Ada nggak, ya, orang yang akan memberikan effort seperti kamu yang susah payah ke rumah Anin ketika hujan? Ada nggak, ya, orang itu untuk aku?
Jadi, saat Sesil masih tertidur di sampingku karena kami sedang staycation, aku masih sibuk menatap layar ponsel sambil memperhatikan foto terakhir yang kamu unggah dengan Anin. Kamu tampak bahagia, ya, Gi. Kamu tampak punya segalanya ketika segala yang aku inginkan, yaitu kamu, udah nggak ada lagi buatku.
Aku juga mau bahagia kayak kamu, Giaz …
Tidak ada komentar:
Leave me some comment! Thank you, guys:}