Tentang Cinta dan Logika

 

Sebenarnya, yang buat rumit itu manusia. Nggak semua hal harus ada jawabannya sesempurna yang orang lain inginkan. Bukannya hati sendiri yang punya kuasa tentang mau dan nggak mau? Bukannya dia juga yang punya kehendak untuk merasa dan mengiakan apa yang ada di depan mata?


Walau logika punya jawaban untuk banyak hal, namun tidak semua hal bisa dijawab dengan logika. Salah satunya tentang rasa rasa nyaman dan peduli pada seseorang di samping kita. Tidak peduli kekurangannya, kadang yang terlihat hanya fitur baiknya. Tidak perlu scene grande untuk jatuh cinta. Tidak perlu gombalan cringe untuk jatuh hati padanya. When you know, you know.


Segala pikiran rumit di kepala ini hanya karena manusia tidak suka dengan hal yang tidak pasti, sedangkan biasanya logika menawarkan jawaban pasti. Maka, ketika sesuatu terjadi dan tidak bertemu dengan logika, manusia pun akan chaos seketika. Padahal tidak ada yang salah dari perasaan. Siapa pun punya hak yang sama untuk mencintai. Tetapi, tidak semua orang punya kesempatan yang sama untuk menyadari bahwa kegiatan mencintai bukan berarti mendapatkan cinta balik dari pasangannya.


Sama seperti dalam kompetisi, kita hanya bisa melakukan yang terbaik, dan tidak ada yang bisa memastikan bahwa piala kemenangan akan ikut pulang dengan kita. Kita hanya bisa menikmati waktu berlatih, waktu menenangkan diri supaya tidak gugup di arena kompetisi, waktu menunjukkan yang terbaik di arena kompetisi dan waktu ketika menyelesaikan semua rangkaiannya dengan baik. Kita hanya bisa menikmati dan berusaha pada waktu-waktu itu, karena setelahnya, hanya Tuhan dan takdir yang punya kendali.


Sama seperti mencintai. Mencintai itu hanya bisa memberi cinta dan menikmati prosesnya. Mencintai itu tidak punya garansi dicintai balik. Mencintai juga tidak punya kuasa untuk memaksa orang yang dicintai memberikan rasa yang sama untuk kita. Semuanya hanya bisa kita lakukan sebagai bagian dari ikhtiar tanpa punya kepastian bahwa kita akan mendapatkan hal yang sama juga.


Maka, ketika mencintai, kita tidak bisa berharap atau memibta sesuatu yang pasti. Pasti berhasil, pasti gagal, pasti berbalas, pasti tidak berbalas … karena tidak akan pernah ada yang pasti. Karena rasa adalah sesuatu yang terjadi dengan cara magis dan proses cukup rumit. Kadang bisa diterjemahkan oleh logika, kadang hanya bisa dinikmati saja. 


1 komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.