tentang tujuh tahun panjang

Ketika beranjak dewasa, gue baru punya ruang untuk memahami kalau mencintai itu memang pekerjaan satu orang. Kecuali kalau lo kasih kata saling di depan kata itu, baru deh lo punya ruang buat kasih ekspektasi dan harapan lo. Tetapi, ketika lo mencintai, yang bisa kita lakukan ya cuman mencintai. Sesesak apa pun, selelah apa pun, ya mencintai itu pekerjaan satu orang.


Tetapi, gimana kalau lo mencintai dan lo merasa lelah?


Teman gue pernah bilang, mencintai itu harusnya menyenangkan karena pada dasarnya cinta datang untuk jadi warna cerah di hidup seseorang. Bahasa kerennya adalah membuat hidup yang hitam putih jadi berwarna macam pelangi. Ada juga yang bilang cinta itu datang untuk membuat hidup terasa lebih nyaman untuk dijalani. Tapi, bottom line-nya adalah lo harus merasa senang, kan? Harusnya menyenangkan meski ada perjuangan di dalamnya, kan?


Nah, kalau sudah ada rasa lelah, itu artinya sudah ada ekspektasi dan harapan di dalamnya. Harapan dibalas, harapan diapresiasi ... dan kita jadi ngerasa mencintai udah nggak lagi menyenangkan. Tentu. Karena lo sibuk berharap. Lo sibuk berekspektasi.


Lalu gue mempertanyakan cerita-cerita cinta yang punya waktu juang begitu panjang. Tujuh tahun mencintai dan nggak pernah punya ruang untuk jujur sama perasaannya, tetapi lo selalu berusaha untuk bisa menunjukkannya. Gimana kalo terlalu sesak dan jadi hancur karena perasaan itu? Gimana kalo ekspektasi lo malah membunuh lo sendiri?


Maka gue lahirkan Prisil, si perempuan penyimpan rasa selama tujuh tahun, dan Jerome, si laki-laki yang dicintai selama tujuh tahun tanpa henti. Gue mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya mendorong Prisil untuk pengen banget semua ini terbalas ... kenapa Jerome seakan nggak pernah kasih ruang buat dia ... apa yang sebenarnya terjadi di antara orang yang mencintai dan orang yang menerima cinta ini? Kenapa nggak ada saling di antara mereka?


Selamat ketemu mereka sebentar lagi di kumpulan cerpen yang gue tulis bareng Loka Media. Semoga menyenangkan mengikuti perjuangan tujuh tahun panjang dari Prisil untuk seorang Jerome Aditya.





Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.