i don't know where to start

Aku selalu bilang kalau kehilangan adalah bagian dari beranjak dewasa. Tapi, kehilangan kamu nggak pernah ada di plan kehidupanku. I thought we would live forever. But it hurt me until these days when I remembered how you told me you should find someone else to lean on because I will be busy with myself just to be with you. Am I really replaceable?


Days went by and I thought things will get easier, but we don't. Ketika prioritas kamu berubah dan segala hal di diri kamu berubah, aku bahkan nggak bisa mengenali kamu lagi. Aku nggak lagi paham siapa kamu, apa yang kamu mau, kenapa kamu jadi begini, dan apa yang kamu sukai. Semuanya hilang dalam kurun waktu hari dan minggu. Seakan tahunan yang kita lewati cuman bagian dari jalan setapak yang nggak sengaja kita temui ketika berjalan, dan pada akhirnya dia hanya jadi kenangan yang nggak akan tinggal untuk waktu yang lama.


Usiaku sudah dua puluh empat tahun. Sudah cukup dewasa untuk paham bahwa prioritas akan mengubah seseorang, tapi aku nggak pernah menyangka kalau kamu akan jadi orang-orang yang akan berubah dan juga menghilang. Mungkin ini bagian dari jadi dewasa dan sulit untuk percaya dan jatuh hati pada orang lain. Maka ketika itu terjadi, kamu akan memberikan segalanya sepenuh hati. Lalu ketika semuanya harus pergi, aku harus siap kesepian lagi.


But again, I never thought that you will be like this.


Aku kira aku kehilangan kamu saat ini. Tapi, aku ternyata sudah kehilangan kamu di momen ketika kamu mencoba mencari orang lain untuk mengisi ruanganku jika saja aku akan pergi dan nggak punya ruang lagi buat kamu. Kamu memilih cari orang lain sebelum aku yang meninggalkanmu. Kalau kamu tahu, meski kamu pergi sekarang pun, nggak ada yang menempati ruangan kamu, dan kalaupun ada mereka yang bersamaku sekarang, kamu nggak akan pernah tergantikan. Tapi, kamu memilih untuk cari penggantiku. Jadi, dari momen itu juga sebenarnya aku sudah kehilangan kamu.


Terlalu naif kalau aku bilang aku nggak sangka semua ini. Kalau akhirnya ada orang lain yang aku sayang akan membuatku terluka dan mundur dari menyayangi orang lain. Aku kehilangan teman berbagi, kehilangan kamu, tapi ketika kita bicara pun kamu udah nggak lagi sama. Aku nggak kenal kamu dan mungkin aku yang harusnya sadar diri kalau nggak mungkin semuanya akan sama dalam waktu yang panjang.


Aku sudah bilang, aku sulit menyayangi seseorang. Tapi, kali ini aku nggak akan marah karena kamu nggak memenuhi keinginanku untuk tetap jadi seseorang yang aku sayang. Aku juga nggak akan merendahkan diri dan bilang bahwa aku bukan orang yang kamu butuhkan karena aku kekurangan banyak hal. Kita cuman udah nggak ada di halaman yang sama, dan nggak apa-apa. Banyak kok yang seperti ini juga.


Tapi, sedih ya kalau orang yang kamu doakan untuk ada selamanya, malah seperti ini?


Semoga bahagia, ya. Aku sedih kamu nggak ada, tapi lebih sedih lagi kalau tetap di sini, nggak kenal sama kamu, dan merasa udah tergantikan.




4 komentar:

  1. And you must be happy too. Semoga cepat sembuh walaupun udah milih ngelepasin. Been there dan itu butuh waktu yang tahunan wkwkwk. Tapi sekarang aku udah baik baik aja

    BalasHapus
  2. Walaupun sedih kita harus kembali asing, tapi setidaknya aku sudah berusaha mengetahui, bahwa pada dasarnya masih ada tembok pembatas diantara kita. Thank you kak ti untuk tulisannya^^

    BalasHapus

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.