stop ngemis waktu dan perhatian.

Mau nggak mau, suka nggak suka, namanya jadi dewasa itu satu paket sama kehilangan orang-orang terdekat. Waktu dan atensi nggak lagi sama, chemistry juga bisa memudar karena personality yang berubah. Nggak ada gunanya memaksakan koneksi, yang ada bikin hidup makin terasa sepi dan sakit hati.


Boleh usaha, tapi harus tahu batasannya. Ngemis waktu dan perhatian nggak pernah menyenangkan, hanya jadi beban di hati kita dan hati lawan. Kalau dia anggap beban. Kalau dia nggak menganggap itu sesuatu yang berkesan sama sekali, bagaimana? Lebih sia-sia, bukan?


Teman baikku baru bilang, selalu berpikirlah bahwa di sisi sana orang juga nggak segitunya mikirin kita. Jadi jangan capek-capekin diri kamu buat mikirin hal-hal yang bahkan nggak dipikirin sama orang lain. Kalau mau pergi, biarkan pergi. Kalau dia buat lo, nggak akan ke mana-mana dan akan kembali, kok. Kalau nggak kembali, berarti rejeki lo cuman sampai di sini.


Kecewa? Ya nggak apa-apa. Tapi, kita nggak bisa apa-apa, ya. Karena usaha juga harus ada batasnya. Jangan sampe nyakitin diri sendiri cuman buat nahan-nahan sesuatu yang emang udah mau pergi.


Konteks obrolan hari ini tentang pertemanan, tapi bisa diaplikasikan ke semua hubungan. Emang sakit ditinggalkan, tapi mau gimana lagi ....




Tidak ada komentar:

Leave me some comment! Thank you, guys:}

Diberdayakan oleh Blogger.